Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Lama Waktu Perendaman Hormon Tiroksin (T4) terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Larva Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii) Andini, Thaliana; Sukendi, Sukendi; Nuraini, Nuraini
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan Jelawat adalah ikan konsumsi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang banyak digemari Masyarakat, karena itu perlu dilakukan rekayasa budidaya yang dapat meningkatkan pertumbuhan ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu perendaman tiroksin yang terbaik untuk memacu pertumbuhan dan kelulushidupan larva jelawat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau pada bulan Maret-April 2023 selama 40 hari. Ikan uji yang digunakan yaitu larva jelawat berumur 5 hari yang sudah habis kuning telur sebanyak 360 ekor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu P0 (tidak direndam hormon tiroksin), P18 (direndam hormon tiroksin selama 18 jam), P24 (24 jam), P30 (30 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hormon tiroksin mampu memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dam kelulushidupan larva ikan jelawat. Hasil uji lanjut dari perendaman hormon tiroksin terbaik terdapat pada P24 dengan pertumbuhan panjang mutlak sebesar 3,96±0,03cm, pertumbuhan bobot mutlak sebesar 0,88±0,00g, laju pertumbuhan spesifik sebesar 12,69±0,01% per hari, dan kelulushidupan 93,33±0,84%. Pemeliharaan larva ikan jelawat sebaiknya dilakukan dengan perendaman hormon tiroksin dengan konsentrasi 0,1 mg/L selama 24 jam.
Teknik Pemijahan Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii) secara Buatan di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi Andini, Thaliana
South East Asian Aquaculture Vol. 1 No. 1 (2023): Juli
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seaqu.1.1.24-29

Abstract

Ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) adalah spesies ikan air tawar bernilai ekonomis dan berpotensi untuk dikembangkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menambah informasi mengenai teknik pemijahan ikan jelawat di BPBAT Jambi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah praktek langsung dilapangan pada budidaya jelawat di BPBAT Jambi. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Hasil dari studi yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pemijahan ikan jelawat Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Jambi dilakukan secara buatan dengan perbandingan induk jantan dan induk betina yaitu 1;2. Waktu laten ovulasi ikan jelawat yaitu 4-12 jam setelah dilakukan penyuntikan terakhir pada induk betina dan jika belum terjadi ovulasi maka dilakukan pengecekan setiap 2 jam selanjutnya. Jumlah telur yang diperoleh dengan berat induk 2,5 kg didapat total telur 219.724 butir dan telur yang terbuahi 173.428 butir maka (FR) yang didapat yaitu 78,93%. Derajat penetasan sebesar 73,805% menghasilkan larva  sebanyak 128.000 ekor.