Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bridging Beliefs: Komunikasi Interagama Islam, Hindu, dan Kepercayaan Kapribaden di Desa Kutorojo Subhan, Hadi; Hanifa, Annisa; Rasadi, Kristalia Sabita
DIALEKTIKA Vol. 17 No. 1 (2024): (Edisi Juni) Sosial Keagamaan
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/da.v17i1.7026

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan menganalisis harmoni antaragama di Desa Kutorojo, Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah. Fokus utama penelitian adalah memahami bagaimana Islam, Hindu, dan Kepercayaan Kapribaden dapat hidup bersama secara harmonis di desa tersebut. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Desa Kutorojo memiliki identitas agama dan kepercayaan yang beragam, dengan keberadaan Islam, Hindu, dan Kepercayaan Kapribaden yang harmonis. Warga desa hidup rukun tanpa pertentangan antaragama. Metode gotong royong dalam kehidupan sehari-hari, seperti kegiatan bersih-bersih, menjadi salah satu contoh praktik harmoni antaragama. Penelitian ini diarahkan untuk memberikan kontribusi pada pemahaman akademis dan praktis, terutama dalam bidang studi komunikasi interagama, sosiologi agama, dan manajemen keberagaman. Hipotesis penelitian mengasumsikan bahwa keberagaman agama dan kepercayaan menjadi pendorong utama harmoni, dengan dialog antaragama dan peran pemimpin agama serta masyarakat memainkan peran kunci dalam pemeliharaan kerukunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Kutorojo berhasil memelihara harmoni antaragama melalui tradisi lokal, norma sosial, dan nilai-nilai bersama. Pemahaman mendalam terhadap aspek-aspek sosial dan budaya memperkuat landasan konseptual penelitian. Meskipun demikian, penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, termasuk keterbatasan sumber daya dan fokus pada satu lokasi tertentu. Kesimpulan penelitian menggarisbawahi pentingnya tradisi, norma sosial, dan nilai-nilai dalam menjaga harmoni antaragama. Meskipun memiliki kelemahan, penelitian ini memberikan kontribusi yang berharga untuk memahami dinamika harmoni antaragama dan menawarkan arah bagi penelitian lanjutan dalam memperkuat harmoni antaragama di berbagai masyarakat.
Analisis Sentimen Masyarakat Terhadap Konten Dakwah Ustadz Felix Siauw Di Media Sosial Rasadi, Kristalia Sabita; Hanifa, Annisa; Nagari, Maharani Bintang; Kamal, Muhammad Rikzam
ARKANA: Jurnal Komunikasi dan Media Vol 4 No 01 (2025): Media dan Komunikasi Indonesia
Publisher : Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Sains Al-Qur'an Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62022/arkana.v4i01.9425

Abstract

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, media sosial di Indonesia memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan pesan-pesan dakwah. Begitu pun para dai yang turut memanfaatkan media sosial sebagai media dakwah, seperti Ustadz Felix Siauw. Popularitas Ustaz Felix di dunia maya menjadikannya sosok yang sering menjadi sorotan dalam diskusi keagamaan. Meski demikian, konten dakwahnya sering memunculkan perdebatan, terutama karena keragaman latar belakang dan pandangan masyarakat yang mengaksesnya. Respon masyarakat terhadap dakwahnya mencerminkan dinamika komunikasi yang kompleks di ranah digital yang dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan ideologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen masyarakat terhadap konten dakwah yang disampaikan oleh Ustadz Felix Siauw melalui media sosial dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis netnografi. Data dikumpulkan menggunakan tools Brand24 dengan kata kunci “dakwahfelixsiauw” dalam rentang waktu satu tahun (17 Mei 2024 – 17 Mei 2025). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun konten dakwah Ustadz Felix Siauw menjangkau audiens yang sangat luas dengan lebih dari 800 penyebutan dan jangkauan 21 juta pengguna, sentimen masyarakat terhadap konten tersebut cenderung terpolarisasi. Sebaran sentimen menunjukkan bahwa sentimen negatif lebih dominan dibandingkan sentimen positif, yang menandakan adanya respon kritis atau resistensi dari sebagian pengguna media sosial terhadap gaya dakwah yang dinilai tegas dan kontroversial. Meskipun demikian, tingginya interaksi seperti komentar, reaksi, dan pembagian konten menunjukkan bahwa dakwah digital tetap menjadi sarana efektif dalam menjangkau generasi muda. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan dakwah yang inklusif, kontekstual, dan adaptif terhadap dinamika budaya digital.