Awur, Raimundus
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Budaya Leles Orang Manggarai Sebagai Suatu Fenomena Sosial Dalam Terang Filsafat Metafisika Heidegger Awur, Raimundus
Fides et Ratio : Jurnal Teologi Kontekstual Seminari Tinggi St. Fransiskus Xaverius Ambon Vol 9, No 2 (2024): December
Publisher : Seminari Tinggi St. Fransiskus Xaverius Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47025/fer.v9i2.128

Abstract

Fokus penelitian ini membahas fenomena (sosial) budaya Leles Orang Manggarai dalam konteks perubahan sosial yang disebabkan oleh pengaruh teknologi modern. Kondisi saat ini menunjukkan penurunan kebersamaan dan kerja sama dalam budaya ini. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode telaah pustaka, wawancara, dan pendekatan filosofis Heidegger untuk menjelaskan perubahan dalam budaya kerja sama ini. Hasil telaah pustaka dan wawancara mengungkapkan dinamika budaya Leles yang telah mengalami transformasi akibat interaksi dengan teknologi modern. Hal ini berdampak pada penurunan nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama yang sebelumnya kuat dalam masyarakat Manggarai. Dalam konteks filosofis Heidegger, penelitian ini mengkaji implikasi metafisika terhadap budaya Leles yang telah mengalami perubahan tersebut. Hasil penelitian kualitatif ini memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi modern telah memengaruhi budaya dan nilai-nilai sosial, serta bagaimana pemikiran Heidegger dapat digunakan untuk merenungkan perubahan dalam masyarakat. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami dampak teknologi terhadap budaya dan kerja sama dalam masyarakat Manggarai. Yang perlu digarisbawahi di sini bahwa kajian ini tidak dimaksudkan, meneliti Masyarakat manggarai seluruhnya (siapa itu masyarakat Manggarai), dan juga tidak mengulas fenomena sosial secara universala seperti halnya teori sosiologi. Tetapi lebih menekankan manfaat sosial dari budaya Leles. Fenomena sosial hadir sebagai wadah refleksi dalam konteks ini.
Cyberbullying Suatu Problem Kesadaran Kebebasan Manusia dalam Bermedia Sosial Perspektif Filsafat Armada Riyanto Awur, Raimundus; Armada Ryanto; Mathias Jebaru Adon
Jurnal Budi Pekerti Agama Kristen dan Katolik Vol. 3 No. 2 (2025): Juni: Jurnal Budi Pekerti Agama Kristen dan Katolik
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jbpakk.v3i2.1182

Abstract

This paper examines human actions within social media interactions, with a particular emphasis on the phenomenon of cyberbullying from the perspective of ethical philosophy. The focus of this study is not on the entire scope of ethics in human life, but specifically on evaluating whether cyberbullying can be categorized as morally good or bad according to ethical principles. In everyday life, such actions are often carried out unconsciously by the perpetrators, and many even deny having committed them, due to a lack of understanding about the various forms of cyberbullying. This study employs a qualitative method in the form of a literature review, analyzing various scholarly works and previous studies to explore how ethical philosophy can serve as a framework for assessing the moral value of human behavior in digital spaces. Through this approach, the paper aims to provide a deeper ethical understanding of cyberbullying and to foster critical awareness within society in evaluating and reflecting upon online behavior in contemporary social life.