Instilling character education is one of the characteristics of the independent curriculum. Instilling character education is carried out through P5 which is an extension of the Pancasila Student Profile Strengthening Project. P5 takes the form of observing and solving environmental problems through cross-disciplinary learning. P5 uses project-based learning or PjBL as its approach. However, the P5 approach is different from projects that are integrated into school subjects as usual. Therefore, This research seeks to explore the implementation process and identify the challenges faced in applying P5 at SDN 1 Sukun Malang. This research uses a qualitative descriptive approach, namely in the form of research that describes words in written form obtained or the results of observations in the field. Qualitative methods are used, because the problem is not yet clear, complex and meaningful. Thus, qualitative research will describe a research object that is not yet clear and systematically meaningful. Data collection can be carried out in a scientific setting (natural setting) or in natural conditions using observation, interviews and documentation methods. Meanwhile, the data analysis technique used is source triangulation. The research results state that the school ecosystem supports the implementation of P5. The design of the project to strengthen the profile of Pancasila students adapts to the conditions of the school environment. Meanwhile, the management and evaluation results adjust the project guidebook for strengthening the profile of Pancasila students. The following are several obstacles in implementing P5. First, it is difficult to find a suitable project theme. Second, difficulties in collaborating across sectors. P5 activities involve other stakeholders. Unfortunately, when it comes to collaborating with cross-school stakeholders, teachers and schools usually experience obstacles. Third, the rapid flow of globalization. The close interaction that students carry out with social media often has the effect of conveying values beyond national characteristics. Based on the results of this research, it was concluded that the implementation of P5 at SDN 1 Sukun was going well. Penanaman pendidikan karakter merupakan salah satu ciri khas dari kurikulum merdeka. Penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui P5 yang merupakan kepanjangan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. P5 berbentuk pengamatan dan pemecahan masalah lingkungan sekitar melalui pembelajaran lintas disiplin. P5 menggunakan pembelajaran berbasis proyek atau PjBL sebagai pendekatannya. Akan tetapi, pendekatan P5 berbeda dengan proyek yang diintegrasikan pada mata pelajaran di sekolah seperti biasanya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi serta kendala pelaksanaan P5 di SDN 1 Sukun Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu berupa sebuah penelitian yang bersifat mendeskripsikan sebuah kata-kata dalam bentuk tulisan yang diperoleh atau hasil pengamatan di lapangan. Metode kualitatif digunakan, karena masalah yang belum jelas, kompleks dan bermakna. Dengan demikian penelitian kualitatif akan menggambarkan suatu objek penelitian yang belum jelas dan bermakna secara sistematis. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan latar ilmiah (natural setting) atau sebuah kondisi yang alami dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian menyatakan bahwa ekosistem sekolah menunjang pengimplementasian P5. Desain proyek penguatan profil pelajar Pancasila menyesuaikan keadaan lingkungan sekolah. Sedangkan pengelolaan dan hasil evaluasi menyesuaikan buku panduan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Berikut adalah beberapa kendala dalam pengimplementasian P5. Pertama, kesulitan mencari tema proyek yang sesuai. Kedua, kesulitan bekerjasama lintas sektor. Kegiatan P5 melibatkan stakeholder lainnya. Sayangnya pada saat harus bekerjasama dengan stakeholder lintas sekolah, biasanya guru dan sekolah mengalami kendala Ketiga, pesatnya arus globalisasi. Interaksi erat yang dilakukan oleh siswa terhadap sosial media kerap kali berdampak terbawanya nilai di luar karakteristik bangsa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diperoleh kesimpulan yakni pengimplementasian P5 di SDN 1 Sukun berjalan dengan baik.