Rekonstruksionisme dalam filsafat pendidikan adalah aliran yang memandang pendidikan sebagai sarana penting untuk mengubah masyarakat menuju arah yang lebih baik. Aliran ini berkembang pesat di abad ke-20 sebagai respons terhadap krisis sosial seperti ketidakadilan, kemiskinan, dan diskriminasi. Dalam filsafat pendidikan Islam, rekonstruksionisme menekankan pendidikan sebagai alat untuk merekonstruksi masyarakat berdasarkan nilai-nilai Islam, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan bermoral. Pendidikan Islam tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan intelektualitas, tetapi juga membentuk karakter moral dan spiritual. Guru sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan mendorong peserta didik untuk kritis terhadap struktur sosial. Rekonstruksionisme dalam pendidikan Islam juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan zaman, tanpa meninggalkan esensi ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif meta-analisis, menggabungkan hasil dari berbagai literatur terkait. Analisis ini menunjukkan bahwa rekonstruksionisme dalam pendidikan Islam relevan untuk menghadapi tantangan modernisasi, dengan fokus pada revitalisasi nilai-nilai Islam yang dapat berperan sebagai motor penggerak perubahan sosial.Kata kunci: Rekonstruksionisme, Filsafat Pendidikan, Pendidikan Islam