Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Upaya Memutus Penyebaran Covid-19 di Desa Kemuning Lor Jember dengan Sosialisasi dan Pelatihan Disinfeksi di Rumah Arinda Lironika Suryana; Zora Olivia; Nita Maria Rosiana
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2401

Abstract

Hingga saat ini masih terdapat peningkatan kasus COVID-19 di Jember. Penyakit yang disebabkan karena infeksi coronavirus ini sebagian besar menyerang sistem pernapasan. Virus dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui droplet, sentuhan atau jabat tangan dengan orang yang terinfeksi dan menyentuh permukaan/benda yang terdapat virus. Pembersihan dan disinfeksi merupakan salah satu tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang bisa dilakukan di level individu dan rumah untuk memutus rantai penyebaran coronavirus. Virus dapat dideteksi di gagang pintu, tombol lampu, jendela, lemari, dudukan toilet, remote hingga kipas ventilasi. Oleh karena itu, membersihkan dan melakukan disinfeksi menjadi hal yang penting dilakukan secara rutin pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan. Kegiatan disinfeksi pada lingkungan sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh Karang Taruna Desa Kemuning Lor sebagai bentuk penanggulangan COVID-19. Namun, belum menjangkau seluruh rumah warga. Disinfeksi hanya dilakukan di tempat umum seperti sekolah, balai desa dan masjid. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu pengetahuan tentang disinfeksi di rumah sebagai upaya pencegahan dini penyebaran COVID-19 masih kurang dan ketidaktahuan cara melakukan disinfeksi sesuai standar operasional prosedur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya disinfeksi di rumah dan memberikan pelatihan prosedur standar cara disinfeksi. Metode pelaksanaannya dengan cara penyuluhan, demonstasi, praktik dan pendampingan. Sasaran kegiatan yaitu kelompok Karang Taruna Desa Kemuning Lor. Hasil kegiatan ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan mitra tentang pentingnya disinfeksi di rumah sebesar 86,7% dan peningkatan kemampuan mitra melakukan disinfeksi dengan menggunakan APD. Luaran kegiatan yang diberikan kepada mitra yaitu booklet Cleaning dan Disinfecting dan video cara melakukan disinfeksi yang benar.
Mutu Fisik Makanan Pendamping ASI dari Bubuk Kedelai dan Kulit Buah Naga Zora Olivia; Arinda Lironika Suryana; Nita Maria Rosiana
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4 No 2 (2023): Februari
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v4i2.262

Abstract

Infants can be given complementary food to fulfil their nutritional needs at aged 6-24 months to prevent infants from malnutrition. A mixture of various ingredients in complementary foods can be made to obtain products with high nutritional value with quality that meets the requirements. In addition to nutritional quality, there are physical qualities that must be metIn addition to nutritional quality, there are physical qualities that must be met. The aim of this study was to determine the effect of the ingredient formulation on the physical properties of the complementary foods made from soybeans and dragon fruit peels. The samples used were MP_ASI products with various treatments of soybean powder and powdered milk (1:1; 5:9; 9:5). The physical properties test included kamba density analysis, brewing test, rehydration time and solubility. The results of the data were analyzed using the SPSS ANOVA test. The results showed that the ratio of soy powder and milk powder had a significant effect on the rehidration time (p=0,007) and brew analysis(p=0,03), but no significant effect on the bulk density and solubility(p>0,05). Soybean powder and dragon fruit peel extract can be ingredients for complementary food but other ingredients need to be added to increase the bulk density
Asupan Protein dan Parameter Hematologi pada Perokok Arisanty Nur Setia Restuti; Arinda Lironika Suryana
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.131 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v4i2.118

Abstract

Abstract: Intake Protein And Parameter Hematology  In Smoker. Smoking increase activity of the hematological system. It`s characterized by increase the number of erythrocytes, leukocytes, platelets and hemoglobin. Carbon monoxide contained in cigarettes can increase hemoglobin levels. Nicotine in cigarettes can stimulate hormone secretion that causes blood cell accumulation and platelet aggregation, in addition nicotine can cause decreased appetite due to stimulation in brain receptors. Decreased appetite causes decrease intake of macro and micro nutrients. The purpose of this research is to description of hematology parameter in smoker compared with normal level and protein intake compared with nutrient sufficiency value, this research also want to see correlation between protein intake and hematology parameter. This research is an analytic survey with cross sectional designTechnic sampling in this study using purposive sampling method. Data tested normality (Shapiro Wilk test) and homogeneity (Levene Test). Correlation Test using Pearson.The number of subject in this study is 15 people. The results of this study indicate the number of erythrocytes in smokers increased 8.4 ± 1.2 x 106 cells/ mm3. Protein intake in smoker is lower 54.67 ± 12.8 grams (men aged 25-40 years 62 -65 grams). The correlation between intake protein and hematological parameters in smokers obtained p> 0.05.Abstrak: Asupan Protein Dan Parameter Hematologi Pada Perokok.  Merokok meningkatkan aktivitas sistem hematologi yang ditandai dengan peningkatan jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan hemoglobin. Karbon monoksida yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Nikotin dalam rokok dapat menstimulasi sekresi hormon yang menyebabkan akumulasi sel darah dan agregrasi trombosit, selain itu nikotin dapat menyebabkan penurunan nafsu makan akibat perangsangan di reseptor otak. Penurunan nafsu makan menyebabkan asupan zat gizi makro dan mikro menurun. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran parameter hematologi pada perokok dibandingkan dengan kadar normal dan asupan protein dibandingkan dengan angka kecukupan gizi, selain itu penelitian ini juga ingin melihat hubungan antara asupan protein dengan parameter hematologi. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel mengunakan metode purposive sampling. Jumlah subyek 15 orang. Data diuji normalitas (Shapiro Wilk test) dan homogenitas (Levene Test). Uji Korelasi menggunakan Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah eritrosit pada perokok 8,4±1,2 x 106 sel/mm3 meningkat dari batas normal (4,4-5,6 x 106 sel/mm3). Asupan protein perokok 54,67±12,8 gram lebih rendah dari AKG (laki – laki usia 25 – 40 tahun 62 -65 gram). Asupan protein nabati 32,23±11,3gram lebih tinggi dibandingkan asupan protein hewani 23,32±9,6 gram. Sedangkan hubungan antara asupan protein dengan parameter hematologi pada perokok didapatkan p>0,05. 
CHEMICAL AND ORGANOLEPTIC PROPERTIES OF COOKIES FROM CORN FLOUR AND MUNG BEAN AS A GLUTEN-FREE SNACKS Nita Maria Rosiana; Kurnia Cahya Susianti; Arinda Lironika Suryana
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 9 No. 3: July 2021
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2021.009.03.6

Abstract

Autism disorders can reduce the ability to communicate, socialize, and respond to the environment. Some children with autism disorders are allergic to gluten. This study aims to analyze the characteristics of gluten-free cookies from corn flour and mung bean flour. The experimental design used was a Randomized Block Design. The formulation of corn flour : mung bean flour were 60%: 40%, 55%: 45%, 50%: 50%, 45%: 55%, 40%: 60%, each treatment was repeated 5 times. The best treatment is the formulation of 50% corn flour + 50% mung bean flour. The nutrient content of cookies (per 100g) are 18.47 kcal energy, 4.94 grams of protein, 6.93 grams of fat, 25.33 grams of carbohydrates. The serving size for autism children aged 4-6 years is 8 pieces (± 80 grams) per day with 2 feeds.
Perbedaan Pemberian Larutan Gula Pasir Dan Gula Aren Terhadap Kadar Trigliserida Pada Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) Andina Wahda Laila Aprilia; Arinda Lironika Suryana
HARENA : Jurnal Gizi Vol 2 No 3 (2022): HARENA: Jurnal Gizi (Agustus 2022)
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/harena.v2i3.3275

Abstract

ABSTRAK Gula merupakan senyawa karbohidrat, apabila masuk ke dalam tubuh maka akan diserap langsung untuk diubah menjadi energi. Gula pasir terbuat dari air tebu sedangkan gula aren terbuat dari nira aren. Tingginya konsumsi gula dan karbohidrat dapat mengakibatkan kadar glukosa darah meningkat dengan diikuti kadar trigliserida yang meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemberian larutan gula pasir dan larutan gula aren terhadap kadar trigliserida tikus wistar jantan (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini yaitu eksperimental murni (True eksperimental) dengan rancangan penelitian pretest-posttest with control group design. Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 25 ekor tikus wistar jantan dengan kriteria berusia 2-3 bulan dengan berat badan 150-250 gram. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (hanya diberi pakan standar), P1 (pakan standar dan larutan gula aren 4,5 gram/hari, P2 (pakan standar dan larutan gula pasir 4,5 gram/hari), P3 (pakan standar dan larutan gula aren 2,25 gram/hari), dan P4 (pakan standar dan gula pasir 2,25 gram/hari). Larutan gula pasir dan larutan gula aren diberikan pada kelompok perlakuan selama 28 hari. Kadar trigliserida diperiksa dengan metode Enzymatic End Point. Data dianalisis mengunakan uji One Way Anova, uji Kruskal Wallis, uji Paired T-Test, dan uji Wwilcoxon. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan terdapat berbedaan kadar trigliserida pada kelompok kontrol, P2, dan P3 (p<0.05), sedangkan kelompok P1 dan P4 tidak terdapat perbedaan (p>0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian dosis normal yaitu 4,5 gram dan 2,25 gram, larutan gula pasir dan larutan gula aren aman dikonsumsi selama masih dalam batas normal dan sesuai dengan kebutuhan. Kata kunci: Gula Aren, Gula Pasir, Kadar Trigliserida