Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Jenis dan Aplikasi Suling Sunda dalam Karawitan Hidayatulloh, Fajar; Sukmawati
Paraguna Vol 11 No 1 (2024): INTERKULTURAL - INTERTEKSTUAL
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The flute is an important instrument in Sundanese music played by blowing, made from various types of bamboo such as Tamiang, Irateun and Bunar bamboo. This instrument is used in various Sundanese arts such as Sundanese song cianjuran, kawih wanda anyar, and classical degung. The development of suling organology, including the addition of tone holes, has provided musical flexibility and variety but also increased the complexity of playing. The method used in this research is qualitative with an ethnographic approach. The focus of this research is the creative process of practicing Sundanese flute artists in using these types of flutes in various Sundanese musical performances. Data collection was conducted using observation, in-depth interviews, literature study and documentation. The results of the study include a description of the types of Sundanese flutes and the application of Sundanese flutes in various Sundanese art performances as well as the creative process of flute artists in utilizing organological innovations in Sundanese flutes.
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KECEPATAN SUPERFISIAL GAS DAN CAIRAN SERTA DIAMETER PIPA TERHADAP POLA ALIRAN DUA FASE DALAM PIPA VERTIKAL Hidayatulloh, Fajar; Karminto, Karminto
JURNAL CRANKSHAFT Vol 8, No 3 (2025): Jurnal Crankshaft Vol. 8 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/cra.v8i3.15690

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi diameter pipa terhadap pola aliran dua fase gas-air dalam pipa vertikal. Variasi diameter yang digunakan meliputi 1 inci, 1¼ inci, dan 1½ inci. Kecepatan superfisial cairan (USL) ditetapkan sebesar 0,0250 m/s, 0,0255 m/s, dan 0,0260 m/s, sedangkan kecepatan superfisial gas (USG) sebesar 0,88 m/s, 0,89 m/s, dan 0,90 m/s. Nilai USL dan USG tersebut digunakan sebagai parameter utama dalam analisis aliran dua fase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan USG secara konsisten mendorong transisi pola aliran dari bubble menjadi slug hingga churn. Pada pipa berdiameter lebih besar, transisi terjadi pada nilai bilangan Reynolds dan Froude yang lebih tinggi. Sementara itu, peningkatan USL memperbesar momentum fase cair sehingga mempersempit ruang gerak fase gas dan mempercepat terjadinya transisi pola aliran. Secara keseluruhan, diameter pipa berpengaruh signifikan terhadap pola aliran, di mana pipa berdiameter kecil cenderung didominasi pola bubble dan slug, sedangkan pipa berdiameter lebih besar lebih sering membentuk pola churn akibat peningkatan turbulensi dan distribusi fase yang tidak merata. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan desain sistem perpipaan yang melibatkan transportasi fluida dua fase gas-cair dalam kondisi vertikal.