Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh keingintahuan dan minat belajar terhadap hasil belajar kimia kelas XI di SMAN 1 Cariu, Kabupaten Bogor. Keingintahuan dan minat adalah dua dari banyak variabel yang mungkin memengaruhi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi secara kuantitatif. Pendekatan pengambilan sampel secara acak digunakan dalam proses pengambilan sampel. Skala psikologis yang terdiri dari 45 butir instrumen dimanfaatkan sebagai alat penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang keingintahuan dan minat belajar dari 57 siswa. Instrumen tes digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar siswa mata pelajaran kimia, sedangkan instrumen kuesioner digunakan untuk mengukur keingintahuan dan minat siswa dalam belajar. Penilaian formatif menggunakan pertanyaan deskriptif tentang konten ikatan kimia digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam domain kognitif. Keingintahuan dan minat belajar diukur menggunakan kuesioner yang menggunakan skala Likert dengan opsi respons untuk selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), dan tidak pernah (TP). Pada penyekoran pernyataan favorable “selalu” diberi skor 4, “sering” diberi skor 3, “kadang-kadang” diberi skor 2, dan “tidak pernah” diberi skor 1. Sedangkan pernyataan yang bersifat unfavorable, “selalu” diberi skor 1, “sering” diberi skor 2, “kadang-kadang” diberi skor 3, dan “tidak pernah” diberi skor 4. Teknis analisis data yang digunakan adalah uji regresi berganda. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) minat belajar mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 97,1% dengan signifikansi 0,000; 2) rasa ingin tahu mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 99,2% dengan signifikansi 0,000; dan 3) rasa ingin tahu dan minat belajar keduanya mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 98% dengan signifikansi 0,000.