Industri kerajinan anyaman yang telah melakukan inovasi dalam pembuatan industri ini adalah di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan inovasi dekorasi dan fungsi kerajinan anyaman besek di Desa Sidetapa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan diskriptif kualitatif yang dilandasi teori inovasi dari Schumpeter. Hasil penelitian menunjukkan inovasi dekorasi dilakukan dengan memberikan penambahan ornamen dengan teknik lukis pada badan besek atau sokasi, sehingga terlihat lebih menarik. Inovasi fungsi dilakukan dengan mengalihkan fungsi besek yang awalnya sebagai pembungkus tape menjadi tatakan banten yang sebelumnya dibuat dari daun kelapa yang disebut tamas. Selain itu besek dengan dekorasi ini juga dimanfaatkan sebagai wadah cinderamata dalam pernikahan atau acara lainnya di Bali.The woven craft industry that has been innovating making this industry at Sidetapa Village, Banjar District, Buleleng Regency, Bali. The purpose this research is to describe decoration and function innovation of the besek handicraft at Sidetapa Village. The technique of data collection by observation, interview and documentation. The data analysis was done by qualitative descriptive approach based on innovation theory from Schumpeter. The research results ware that decoration innovation done by adding ornaments with painting techniques on the body of besek or sokasi, and so more interesting. The innovation function was done by transferring the function of besek as a tape wrapper to banten container, that previously made by the coconut leaves and the crafters called tamas. The besekwith this decoration ware also used as a souvenirs container in the wedding or other events in Bali.Â