ABSTRAK ASI eksklusif merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung tumbuh kembang anak sekaligus menjadi strategi utama dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Namun, peran kader Posyandu sebagai ujung tombak promosi kesehatan di masyarakat masih menghadapi berbagai keterbatasan, seperti rendahnya keterampilan konseling, kurangnya media edukasi, serta supervisi yang belum berkelanjutan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kader Posyandu dalam promosi ASI eksklusif melalui intervensi terstruktur berbasis modul pembelajaran. Program dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Modayag Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dengan melibatkan 20 kader Posyandu sebagai mitra sasaran yang mayoritas berada pada usia produktif, berpendidikan SMA/sederajat, dan memiliki pengalaman bertugas antara 5–10 tahun. Metode pelaksanaan meliputi penyusunan modul pembelajaran berbasis bukti, sosialisasi, pelatihan intensif, praktik langsung penyuluhan kepada ibu menyusui, serta pendampingan dan supervisi berkelanjutan oleh tenaga kesehatan Puskesmas, dengan evaluasi melalui pre-test, post-test, wawancara, observasi, dan pendekatan RE-AIM. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan kader, disertai berkurangnya hambatan seperti keterbatasan media edukasi dan minimnya supervisi. Seluruh kader berpartisipasi penuh, menunjukkan peningkatan kepercayaan diri, serta menyatakan komitmen untuk melanjutkan penggunaan modul dengan dukungan Puskesmas. Dengan demikian, kegiatan ini terbukti efektif, terukur, dan berpotensi berkelanjutan, serta dapat direplikasi di wilayah lain sebagai strategi penguatan peran kader Posyandu dalam promosi ASI eksklusif. Kata kunci: kader Posyandu; ASI eksklusif; modul pembelajaran; kompetensi; pengabdian masyarakat. ABSTRACTExclusive breastfeeding is a crucial factor in supporting optimal child growth and development while serving as a key strategy to reduce stunting prevalence in Indonesia. However, the role of Posyandu cadres as the frontline of community health promotion still faces various limitations, such as low counseling skills, lack of educational media, and insufficient supervision. This community service program aimed to improve the competence of Posyandu cadres in promoting exclusive breastfeeding through a structured intervention using an evidence-based learning module. The program was conducted in the working area of Modayag Barat Public Health Center, Bolaang Mongondow Timur Regency, involving 20 Posyandu cadres as the target partners, most of whom were in their productive age, had a senior high school education background, and 5–10 years of service experience. The methods included module development, socialization, intensive training, hands-on counseling practice with breastfeeding mothers, and continuous mentoring and supervision by health workers, with evaluation carried out through pre-test, post-test, interviews, observations, and the RE-AIM framework. The results showed a significant improvement in cadres’ knowledge, attitudes, and skills, along with reduced barriers such as limited educational media and minimal supervision. All cadres demonstrated full participation, increased self-confidence, and expressed commitment to continue using the module with the support of the Public Health Center. Thus, this program proved effective, measurable, and potentially sustainable, and it can be replicated in other areas as a strategy to strengthen the role of Posyandu cadres in promoting exclusive breastfeeding. Keywords: Posyandu cadres; exclusive breastfeeding; learning module; competence; community service