Dewasa ini, digitalisasi menjadi salah satu komponen yang memegang peran penting dalam perekonomian, utamanya pada kegiatan bisnis. Transformasi digital atau digitalisasi yang juga terjadi di Indonesia secara tidak langsung turut membantu pertumbuhan ekonomi, terutama melalui sektor ekonomi kreatif. Perkembangan ekonomi kreatif tidak terpisahkan dari kemajuan teknologi. Pemanfaatan teknologi secara baik dan positif dapat membantu pelaku usaha ekonomi kreatif, khususnya sub-sektor Desain Komunikasi Visual (DKV) bidang ilustrasi, yakni illustrator, untuk lebih optimal dalam mencapai keunggulan bersaing. Namun, secara bersamaan, hal ini juga menjadi tantangan bagi ilustrator untuk terus meningkatkan kreativitas dan kemampuan berinovasi pada jenis produk dan pelayanan yang ditawarkan, agar mereka bisa mencapai keunggulan bersaing atau setidaknya mampu bertahan di industri ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peningkatan kreativitas dan kapabilitas inovasi terhadap keunggulan bersaing melalui konsep Quadruple Helix pada usaha ekonomi kreatif sub-sektor Desain Komunikasi Visual (DKV) bidang ilustrasi di Jakarta. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah non-probably sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 99 responden dengan kriteria: berprofesi sebagai ilustrator yang berdomisili di Jakarta. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4.1.0.2 dengan teknik Outer Model dan Inner Model serta Bootstraping. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep Quadruple Helix belum sepenuhnya berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kreativitas dan kapabilitas inovasi (intellectuals tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kreativitas; government, business, dan civil society tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kapabilitas inovasi). Selain itu, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kreativitas dan Keunggulan Bersaing.