Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENJELAJAHI DESA WISATA PULAU BELIMBING DARI TRADISI MENGGELEK TOBU SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MELALUI STUDY CULTURE EXPERIENCE Ningsih, Jania; Arianti , Inggri Selpi; Cahyani , Intan; Ramadhani , Nabila; Melyani , Nabila; Elmustian , Elmustian
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 11 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peneltian ini bertujuan untuk menelusuri lebih jauh tentang tradisi menggelek tobu yang ada di Kabupaten kampar, Kecamatan Kuok, Desa Wisata Pulau Belimbing yang sudah ada sejak lama. Menggunakan metode kualitatif etnografi yang memberikan gambaran mendalam tentang kebudayaan suatu masyarakat. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung ke tempat tersebut pada kegiatan study culture experience. Obsevasi langsung memungkinkan pengumpulan data dengan partispasi, interaksi, dan wawancara terhadap masyarakat lokal setempat. Sehingga informasi yang di dapat akan lebih mendetail dan rinci. Desa wisata pulau belimbing menawarkan banyak keindahan dari berbagai tradisi adat yang memperkaya wawasan. Salah satunya Tradisi menggelek tobu, dilaksanakan menjelang bulan ramadhan dengan tujuan untuk menghasilkan gula alami atau disebut nisan, bahkan dijadikan pula oleh pemuda pemudi setempat sebagai ajang untuk mencari jodoh. Pada saat proses berlangsung banyak sekali nilai-nilai yang dapat diambil sebagai contoh bagi generasi muda ke depannya, mulai dari semangat gotong royong dan rasa kebersamaan yang terjalin antar masyarakat, maka dapat dijadikan sebagai sumber kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
TRADISI PERTUNJUKAN CALEMPONG OGOUNG SEBAGAI PENGIRING PENCAK SILAT DI PULAU BELIMBING, KABUPATEN KAMPAR Ma'rufa, Siti Nur; Pratiwi , Zahrah Ade; Wulandari , Aprilia Dwi; Rafli , Muthia; H , Hairunnisa.; Elmustian , Elmustian
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 11 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang dilakukan berfokus pada pertunjukan musik calempong ogoung dalam pencak silat. Terbuat dari logam berbentuk gong kecil, calempong ogoung menghasilkan nada ritmis yang digunakan untuk mengiringi gerakan silat, menciptakan harmoni antara musik dan aksi. Dalam konteks silat, calempong ogoung tidak hanya berfungsi sebagai unsur hiburan, namun juga sebagai alat komunikasi yang menyampaikan pesan-pesan tertentu melalui pola pukulan. Tempat diadakannya calempong ogoung adalah di halaman atau gazebo. Ada 5 musisi dari calempong ogoung yang akan turut serta dalam penampilan tersebut. Penonton pertunjukan musik calempong ogoung di Pencak Silat terdiri dari anak-anak, orang tua, dan remaja. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana calempong ogoung dalam Pencak Silat di Pulau Berimbin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan permainan musik calempong ogoung dan pertunjukan Pencak Silat serta mengungkap dampaknya terhadap pelestarian budaya lokal. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Menurut hasil penelitian, pertunjukan musik calempong ogoung dalam Pencak Silat biasa dipentaskan pada acara pernikahan, niknik mamak, festival, dan lain-lain.