Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pelanggaran Kode Etik Psikologi (Studi Kasus Putusan Nomor 463/Pdt.G/2013/PN.JKT.SEL) Bagas Rahmatullah
JUSTICES: Journal of Law Vol. 2 No. 2 (2023): Progressive and Critical Law Review
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58355/justices.v2i2.72

Abstract

Psikolog merupakan salah satu profesi di bidang kesehatan yang lekat dengan hubungan interpersonal dengan klien atau pasien. Salah satu kewenangan psikolog adalah memberikan diagnosis terkait kesehatan mental individu dengan memerhatikan kebutuhan dan hak klien. Unsur penting dari hak klien adalah terkait dengan rekam psikologis yang memuat kondisi psikologis klien pada saat dan sesudah melakukan konseling. Kerahasiaan rekam psikologis klien diatur dalam Kode Etik Psikologi Bab 5 Pasal 23-27 yang berisikan panduan psikolog dalam bertanggungjawab atas rekam psikologi yang ia buat. Pada perkara Nomor 463/Pdt.G/2013/PN.JKT.SEL ditemukan adanya pelanggaran hak berupa pembukaan rekam psikologis klien anak ke publik yang menyebabkan adanya pelanggaran hukum yang terjadi. Dampak dari perkara ini menyebabkan para tergugat dinyatakan bersalah dan dikenakan hukuman administrasi berupa penggantian ganti kerugian materil maupun imateril. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan yuridis normatif untuk mengkaji dasar hukum yang menyebabkan hakim menjatuhkan hukuman tersebut. Disimpulkan bahwa terdapat asas hukum yang hakim gunakan sebagai dasar putusannya, diharapkan dengan adanya hasil tinjauan ini dapat memberikan pengetahuan ilmiah kepada pembaca terkait sanksi perdata bagi profesi psikologi yang terbukti melanggar kode etik profesi nya.
Literasi Kesehatan Mental Dan Kesejahteraan Psikologis: Studi Pada Emerging Adulthood Adhi Anggra Kusuma Putra; Bagas Rahmatullah; Dessy Pratiwi; Prihatini Dini Novitasari
Nathiqiyyah Vol 8 No 2 (2025): Nathiqiyyah : Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v8i2.1813

Abstract

Kesehatan mental pada masa remaja merupakan periode krusial untuk membentuk kebiasaan sosial dan emosional yang esensial bagi kesehatan mental jangka panjang. Literasi kesehatan mental sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial remaja untuk memperkuat kesejahteraan psikologis dalam mengelola emosi positif dan mencapai kepuasan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis pada masa emerging adulthood. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 184 remaja yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Literasi kesehatan mental diukur menggunakan skala MHL yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi MHL dari Jung, Sternberg, dan Davis (2016), sementara kesejahteraan psikologis diukur menggunakan skala PMH yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi PMH dari Sequeira dkk. (2024). Analisis data dilakukan menggunakan teknik uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan adanya tidak ada hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada cakupan yang lebih luas dan menambah jumlah sampel penelitian agar jawaban responden lebih bervariasi.