Kasmiyati, Kasmiyati
Universitas GarutANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN HASIL TEMBAKAU DI KABUPATEN GARUT

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Hasil Tembakau di Kabupaten Garut Awaliyah, Fitri; Kasmiyati, Kasmiyati
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 17, No 2 (2024): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jat.v17i2.30612

Abstract

Jawa Barat sebagai salah satu provinsi sentra produksi tembakau mempunyai peranan penting dalam industry hasil tembakau tersebut karena mempunyai varietas – varietas yang unggul. Salah satu Kabupaten yang mempunyai produksi tembakau tertinggi di Jawa Barat adalah Kabupaten Garut. Tembakau merupakan komoditas pertanian yang memiliki sifat mudah rusak. Karakteristik tersebut menyebabkan tembakau perlu diolah terlebih dahulu. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mennganalisis nilai tambah dari berbagai produk olahan hasil tembakau yang ada di Kabupaten Garut.  Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Sawargi 1 Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kelompok Tani Sawargi 1 merupakan salah satu kelompok tani yang aktif memproduksi berbagai produk olahan hasil tembakau di Kabupaten Garut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh wawancara dengan pengurus Kelompok Tani Sawargi 1. Data sekunder diperoleh data Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian ESDM Kabupaten Garut. Teknik analisis data dilakukan yaitu dengan analisis perhitungan nilai tambah dengan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 produk hasil olahan tembakau yang diproduksi Kelompk Tani Sawargi I yaitu tembakau krosok, tembakau Rajang kasar dan tembakau mole. Tembakau mole mempunyai proses produski paling lama diantara produk lainnya, dan mempunyai hasil konversi terendah yaitu 0,12, dengan penggunaan tenaga kerja terbanyak. Namun meskipun begitu tembakau mole menghasilkan nilai tambah paling tinggi dengan kriteria nilai tambah yang tinggi untuk produksi hasil produksi olahan tembakau yang ada di Kelompok Tani Sawargi I.