Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN FISTULA PERIANAL DI RS HJ. BUNDA HALIMAH BATAM PERIODE 2022-2023 Muhammad Azmi Fanany; Khalikul Razi; Kiki Zulfikri
Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam Vol 14 No 3 (2024): Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/zked.v14i3.1582

Abstract

Fistula perianal merupakan sebuah saluran yang terbentuk di antara kanalis analis dan rektum dengan kulit di sekitar anus. Kondisi patologis ini paling sering terjadi akibat ulserasi abses atau drainase insisi di sekitar anus dan rectum. Diketahui terdapat 20.000 hingga 25.000 kasus fistula perianal baru di Amerika Serikat setiap tahunnya. Sebagian besar (hingga 90%) kasus fistula ani adalah idiopatik. Beberapa kasus fistula perianal dihubungkan dengan kondisi lainnya seperti penyakit Crohn, tuberkulosis, hidradenitis supuratif, dan riwayat operasi sebelumnya ataupun radioterapi. Fistula ani tidak akan sembuh tanpa intervensi, dan kegagalan pengobatan dapat mendukung progresifitas penyakit. Komplikasi yang mungkin terjadi setelah dilakukan pembedahan pada fistula perianal antara lain yaitu kekambuhan fistula, inkontinensia, luka drainase kronis, dan striktur anus. Mengingat komplikasi yang sangat mungkin terjadi pada pasien dengan fistula perianal, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran karakteristik pasien fistula perianal di RS Hj. Bunda Halimah Batam Periode 2022-2023. Didapatkan sampel sebanyak 14 orang, pada penelitian didapatkan bahwa pasien fistula perianal terjadi 3 hingga 4 kali lebih sering pada laki-laki dibanding perempuan di RS Hj. Bunda Halimah periode 2022-2023. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa jumlah pasien yang berusia antara rentang usia terbanyak adalah 30-39 tahun, diikuti oleh usia 40-49 tahun, kemudian usia >50 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jenis tindakan terbanyak adalah fistulotomi dibanding dengan fistulectomi. Kata kunci: Fistula Perianal, Karakteristik, Komplikasi
SUCCESSFUL MANAGEMENT OF SHARP ABDOMINAL TRAUMA WITH DIAGNOSTIC LAPAROSCOPY AT DR. ZAINOEL ABIDIN ACEH HOSPITAL Khalikul Razi; Muhammad Azmi Fanany; Muhammad Yusuf; Ferry Erdani; Muslim
Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam Vol 14 No 3 (2024): Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/zked.v14i3.1590

Abstract

Abdominal trauma is injury that occurs to organs in the abdomen, such as the stomach, intestines, liver, spleen, pancreas, bile and kidneys, damage to the structures located between the diaphragm and pelvis. Abdominal trauma is divided into two types, namely blunt abdominal trauma and stab abdominal trauma. Injuries to the intestines and liver are the most common in penetrating trauma to the abdomen. Case report: a 35 year-old man came to the Emergency Room at the Dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital in Banda Aceh with the main complaint of a wooden stab wound (foreign body) on the right side of the abdomen which had penetrated to the back. The patient underwent diagnostic laparoscopy, it was found that a piece of wood (foreign body) was stuck in the liver segment V-VI which had penetrated to the right flank and a hematoma was found around the body and about 100 cc of hemorrhagic fluid originating from the liver due to contact with wood friction but the bleeding was not active. Based on the primary and secondary survey evaluations, the hemodynamic condition was stable. In the evaluation, there were no intra-abdominal organ injury. Extraction of the foreign body wood could be performed well after identification of being free from intra-abdominal organ injury. Conclusion: Abdominal trauma is an injury that occurs to organs in the stomach, such as the stomach, intestines, liver, spleen, pancreas, gallbladder, and kidneys. In this case, it was a penetrating stab wound with stable hemodynamics and no small intestine and omental protruding from the stomach, so this patient underwent diagnostic laparoscopic surgery. The operation with diagnostic laparoscopic in this case was successful and minimally invasive.