Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perspektif Pendidikan Dalam Penggiat Seni (Studi Kasus di Desa Bandungrejo, Magelang, Jawa Tengah) Windi Susetyo Ningrum
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4802

Abstract

Abstrak Pendidikan adalah salah satu hal yang terpenting di Indonesia karena dapat merubah nasib dan menaikan status seseroang. Namun sayangnya prinsip tersebut tidak dipegang oleh semua orang karena melihat adanya persaingan dalam dunia kerja, setelah menempuh pendidikan yang tinggi. Jumlah lulusan dan lapangan kerja berbanding terbalik, sehingga mengakibatkan banyak pengangguran di Indonesia. Prinsip akan investasi sumber daya manusia dalam ranah pendidikan, kurang dirasakan oleh masyarakat pedesaan. Desa Bandungrejo yang berada di lereng gunung Merbabu, sebagian besar adalah penggiat seni (seni tari). Keeksistensian kelompok seni tersebut sudah merambah ke ranah nasional karena pernah di undang dalam acara tujuh belasan di Istana Merdeka. Meskipun mereka sudah berpetualang ke berbagai tempat, tidak menggugah mereka untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Penelitian ini membahas mengenai perspektif masyarakat Bandungrejo dalam hal pendidikan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Kata Kunci: Pendidikan, Masyarakat Desa, Antropologi, Petani, Penggiat Seni.
Penguatan Karakter Sigap Mitigasi Bencana Karhutla dan Banjir pada Siswa SD Negeri 1 Petuk Katimpun Melalui Video Animasi dan Poster Muhammad Zusanri Batubara; Windi Susetyo Ningrum; Sry Rita Puspitasari; Aprilia Lusiana; Muhamad Risky Hidayat; M Hanif Kurniawan; Yunita
SERVIRE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): SERVIRE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Oktober 2024)
Publisher : Indonesia Christian Religion Theologians Association and Widya Agape School of Theology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/servire.v4i2.269

Abstract

This activity is an alternative to handling forest and land fire and flood disaster problems by strengthening the character of disaster preparedness with a partner group of SD Negeri 1 Petuk Katimpun students. These problems are essential to overcome through management aspects and social aspects. The implementation method includes socialization, training, technology application, mentoring/evaluation, and program sustainability. The implementation results show that the first stage is socialization, which is carried out to provide knowledge and insight through learning and strengthen the character of alertness to mitigate forest and land fires and floods through animated videos and posters. The second stage is training, divided into two sessions: disaster mitigation training and disaster mitigation alert character-strengthening training through animated videos and posters. The third stage is applying technology, namely introducing forest, land fire, flood disaster mitigation equipment, and practising technology. The fourth stage is mentoring and evaluation to ensure that partner groups experience increased disaster mitigation readiness. The fifth stage is program sustainability, which encourages schools to maintain and expand program. Kegiatan ini adalah alternatif penanganan permasalahan bencana karhutla dan banjir melalui penguatan karakter sigap mitiasi bencana dengan kelompok mitra siswa SD Negeri 1 Petuk Katimpun. Permasalahan tersebut penting ditanggulangi melalui aspek manajemen dan aspek sosial kemasyarakatan. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan/evaluasi, dan keberlanjutan program. Hasil pelaksanaan adalah tahapan pertama adalah sosialisasi, melaksanakan sosialisasi dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan melalui pembelajaran dan penguatan karakter sigap mitigasi bencana karhutla dan banjir melalui video animasi dan poster. Tahapan kedua adalah pelatihan yang terbagi dua sesi yaitu pelatihan mitigasi bencana dan pelatihan penguatan karakter sigap mitigasi bencana melalui video animasi dan poster. Tahapan ketiga adalah penerapan teknologi yaitu memperkenalkan peralatan mitigasi bencana karhutla dan banjir sekaligus mempraktikkan teknologi. Tahapan keempat adalah pendampingan dan evaluasi dengan tujuan memastikan kelompok mitra mengalami peningkatan sigap mitigasi bencana. Tahapan kelima adalah keberlanjutan program yaitu mendorong pihak sekolah untuk menjaga dan memperluas program.
Perspektif Pendidikan Dalam Penggiat Seni (Studi Kasus di Desa Bandungrejo, Magelang, Jawa Tengah) Windi Susetyo Ningrum
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i4.4802

Abstract

Abstrak Pendidikan adalah salah satu hal yang terpenting di Indonesia karena dapat merubah nasib dan menaikan status seseroang. Namun sayangnya prinsip tersebut tidak dipegang oleh semua orang karena melihat adanya persaingan dalam dunia kerja, setelah menempuh pendidikan yang tinggi. Jumlah lulusan dan lapangan kerja berbanding terbalik, sehingga mengakibatkan banyak pengangguran di Indonesia. Prinsip akan investasi sumber daya manusia dalam ranah pendidikan, kurang dirasakan oleh masyarakat pedesaan. Desa Bandungrejo yang berada di lereng gunung Merbabu, sebagian besar adalah penggiat seni (seni tari). Keeksistensian kelompok seni tersebut sudah merambah ke ranah nasional karena pernah di undang dalam acara tujuh belasan di Istana Merdeka. Meskipun mereka sudah berpetualang ke berbagai tempat, tidak menggugah mereka untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Penelitian ini membahas mengenai perspektif masyarakat Bandungrejo dalam hal pendidikan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Kata Kunci: Pendidikan, Masyarakat Desa, Antropologi, Petani, Penggiat Seni.