Limbah hasil dari kegiatan Pertanian Masyarakat desa Tebluru Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan semakin hari semakin menumpuk. Pengelolaan limbah rumah tangga yang semakin hari semakin menumpuk di desa Tebluru ini menjadi focus penting pemerintaah desa Tebluru agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, alhasil dari beberapa limbah masyarakat desa tebluru dibuang di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Desa dan juga ada yang dibakar di tempat pembakaran. Dalam Hal ini mahasiswa Kuliah Kerja Nyata yang berbasis menggunakan metode PAR menemukan terobosan baru dalam mengolah limbah pertanian tongkol jagung menjadi briket yang bernilai ekonomi bagi Masyarakat Desa Tebluru. The waste resulting from community farming activities in Tebluru Village, Solokuro District, Lamongan Regency is piling up day by day. The management of household waste, which is increasingly accumulating in Tebluru village, is an important focus for the Tebluru village government so as not to cause environmental pollution, as a result, some of the waste of the Tebluru village community is disposed of at the Village Waste Final Disposal Site and some is also burned in an incinerator. In this case, students from the Real Work Lecture based on the PAR method found a new breakthrough in processing corncob agricultural waste into briquettes that have economic value for the Tebluru Village Community.