p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Karolina Bhebhe
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Peningkatan Literasi Sains melalui Media Majalah Dinding Berbasis Kontekstual dalam Pembelajaran IPA bagi Siswa SMP Kelas VII Karolina Bhebhe; Maria Yuliana Kua; Pisko Yanuarius Djawaria Pare; Ngurah Mahendra Dinatha
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 14 No 4 (2024): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v14i4.2091

Abstract

Peningkatan literasi sains pada siswa SMP menjadi salah satu tantangan utama dalam dunia pendidikan, khususnya pada mata pelajaran IPA. Siswa cenderung kesulitan memahami konsep sains yang dianggap abstrak dan sulit dihubungkan dengan keseharian. Penelitian ini dilakukan guna meningkatakan literasi sains siswa SMP kelas VII melalui penerapan media majalah dinding berbasis kontekstual. Penelitian ini menerapkan model penelitian tindakan kelas (PTK), yang dibangun oleh Kemmis dan Mc Taggart, mencakup 4 langkah: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data untuk penelituan ini menggunakan tes kemampuan literasi sains. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes literasi sains siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Mauponggo melalui subjek 25 siswa VII. Temuan yang didapat dari siswa pada siklus I dalam penggunaan media majalah dinding berbasisis kontekstual masih rendah. Ini disebabkan oleh ketidakmampuan siswa siswa kelas VII dalam media pembelajaran IPA berbasis kontekstual. Berdasarkan temuan penilaian siswa secara keseluruhan terhadap siklus I mencapai ketuntasan sebesar 8 orang (34, 2%) dan 17 orang mendapatkan nilai tidak tuntas (66, 8%). Setelah dilanjutkan pada siklus II, terjadi peningkatan 20 siswa mendapatkan kriteria tuntas (90, 4%) dan 5 orang mendapatkan tidak tuntas (6%). Terdapat peningkatan signifikan dalam ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I terdapat 8 siswa yang mencapai kentuntasan, sedangkan pada siklus II meniingkat menjadi 20 siswa. Sebaliknya, jumlah siswa yang tidak tuntas pada siklus I menurun dari 17 siswa menjadi 5 siswa yang tidak tuntas pada siklus II. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada siklus I dan siklus II, tingkat keberhasilan dalam upaya perbaikan dalam pembelajaran.
Upaya Peningkatan Literasi Sains melalui Media Majalah Dinding Berbasis Kontekstual dalam Pembelajaran IPA bagi Siswa SMP Kelas VII Karolina Bhebhe; Maria Yuliana Kua; Pisko Yanuarius Djawaria Pare; Ngurah Mahendra Dinatha
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol. 14 No. 4 (2024): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v14i4.2091

Abstract

Peningkatan literasi sains pada siswa SMP menjadi salah satu tantangan utama dalam dunia pendidikan, khususnya pada mata pelajaran IPA. Siswa cenderung kesulitan memahami konsep sains yang dianggap abstrak dan sulit dihubungkan dengan keseharian. Penelitian ini dilakukan guna meningkatakan literasi sains siswa SMP kelas VII melalui penerapan media majalah dinding berbasis kontekstual. Penelitian ini menerapkan model penelitian tindakan kelas (PTK), yang dibangun oleh Kemmis dan Mc Taggart, mencakup 4 langkah: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data untuk penelituan ini menggunakan tes kemampuan literasi sains. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes literasi sains siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Mauponggo melalui subjek 25 siswa VII. Temuan yang didapat dari siswa pada siklus I dalam penggunaan media majalah dinding berbasisis kontekstual masih rendah. Ini disebabkan oleh ketidakmampuan siswa siswa kelas VII dalam media pembelajaran IPA berbasis kontekstual. Berdasarkan temuan penilaian siswa secara keseluruhan terhadap siklus I mencapai ketuntasan sebesar 8 orang (34, 2%) dan 17 orang mendapatkan nilai tidak tuntas (66, 8%). Setelah dilanjutkan pada siklus II, terjadi peningkatan 20 siswa mendapatkan kriteria tuntas (90, 4%) dan 5 orang mendapatkan tidak tuntas (6%). Terdapat peningkatan signifikan dalam ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I terdapat 8 siswa yang mencapai kentuntasan, sedangkan pada siklus II meniingkat menjadi 20 siswa. Sebaliknya, jumlah siswa yang tidak tuntas pada siklus I menurun dari 17 siswa menjadi 5 siswa yang tidak tuntas pada siklus II. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada siklus I dan siklus II, tingkat keberhasilan dalam upaya perbaikan dalam pembelajaran.