Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah. Penderita diabetes melitus dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Sumber antioksidan dapat diperoleh dari tanaman daun katuk dan buah alpukat. Daun katuk dan buah alpukat dapat dikombinasikan dalam sediaan jeli seperti puding untuk meningkatkan daya tarik sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan puding kombinasi daun katuk dan buah alpukat (FI 25:75; FII 50:50, dan FIII 75:25) dan mengetahui organoleptik, kandungan flavonoid, dan aktivitas antioksidan sediaan. Uji organoleptik yang dilakukan meliputi tekstur, aroma, warna, dan rasa. Uji kandungan flavonoid menggunakan uji reaksi warna. Aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil uji organoleptik sebagai berikut: tesktur FI, FII, dan FIII yaitu kenyal; aroma FI, FII, dan FIII adalah khas daun katuk; puding FI berwarna hijau, FII dan FIII berwarna hijau tua; FI berasa sedikit manis, FII berasa hambar, dan FIII berasa sedikit pahit. Hasil uji organoleptik FI, FII, dan FIII telah sesuai dengan standar mutu jeli SNI 01-3552-1994. Hasil uji reaksi warna FI, FII, dan FIII yaitu positif mengandung flavonoid. Nilai IC50 FI sebesar 39,96 ppm termasuk dalam kategori antioksidan sangat kuat. Nilai IC50 FII sebesar 67,24 ppm dan nilai IC50 FIII sebesar 86,52 ppm sehingga FII dan FIII masuk dalam kategori antioksidan kuat. Berdasarkan uji aktivitas antioksidan, semakin sedikit daun katuk yang digunakan (semakin banyak buah alpukat yang digunakan), semakin tinggi aktivitas antioksidan yang dihasilkan sediaan.