Penelitian ini membahas berbagai studi yang menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang dikombinasikan dengan densitometri untuk analisis kandungan zat aktif dalam sediaan farmasi. Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa metode KLT-densitometri secara umum terbukti valid, efisien, dan ekonomis untuk berbagai aplikasi, terutama di laboratorium dengan sumber daya terbatas. Beberapa penelitian, seperti yang dilakukan oleh Rivai et al. (2016) dan Dolowy et al. (2017), menunjukkan validitas metode ini melalui parameter linearitas, presisi, akurasi, dan sensitivitas yang memadai, dengan nilai koefisien korelasi tinggi dan batas deteksi serta kuantifikasi yang rendah. Metode ini juga diterapkan untuk mendeteksi keberadaan senyawa aktif dalam tablet, seperti asam mefenamat, mesterolon, klobetasol, sildenafil, tadalafil, dan β-karoten. Namun, beberapa studi, seperti Fatimah et al. (2020), menunjukkan bahwa metode ini mungkin tidak selalu valid untuk semua senyawa, seperti β-karoten dalam tablet kunyah Spirulina. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa KLT-densitometri dapat menjadi alternatif ekonomis bagi metode analisis canggih seperti HPLC, sebagaimana dibuktikan oleh Kaale et al. (2014) dan Pajak et al. (2018), yang melaporkan tingkat pemulihan dan sensitivitas tinggi pada tablet natrium diklofenak, sertraline, fluoxetine, dan lain-lain. Kesimpulannya, KLT-densitometri adalah metode yang efektif untuk analisis farmasi dengan berbagai aplikasi, walaupun validitasnya harus dievaluasi secara spesifik untuk setiap senyawa.