Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN PEMBERIAN INHALASI MINYAK KAYU PUTIH TERHADAP BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA An. A DENGAN ISPA DI DESA SOKANEGARA WILAYAH PUSKESMAS PURWOKERTO TIMUR, KABUPATEN BANYUMAS Parestu, Octa Widya; Astuti, Dwi; Sulistyowati, Priyatin
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 6 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v9i6.9619

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is classified into three categories: mild ARI with symptoms of cough, cold, sore throat, and shortness of breath; moderate ARI with similar symptoms but with a body temperature increase up to 38°C; and severe ARI with symptoms including decreased consciousness, tachycardia, loss of appetite, wheezing, cyanosis, and restlessness. WHO estimates that ARI causes more than 40 deaths per 1,000 births in developing countries and accounts for 15-20% of under-five child deaths annually. Inhaling eucalyptus oil can alleviate respiratory disorders as its vapor functions as a decongestant, which, when inhaled, helps reduce nasal congestion, makes breathing easier, thins secretions, making them easier to expel, and keeps the mucous membranes in the respiratory tract moist. To determine the impact of inhaling eucalyptus oil vapor on resolving ineffective airway clearance in children suffering from acute respiratory infections (ARI) in Sokanegara Village, Purwokerto Timur Health Center Area, Banyumas Regency. This scientific study is based on a descriptive method with a case study approach. After three days of therapy with eucalyptus oil vapor inhalation, airway clearance effectiveness increased, with a reduction in productive cough and nasal congestion. The application of simple inhalation using eucalyptus oil has proven to be effective in enhancing airway clearance in patients with acute respiratory infections. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, salah satunya adalah ISPA ringan yang menunjukkan gejala batuk, pilek, tenggorokan terasa sakit, serta kesulitan bernapas. Gejala ISPA sedang mirip dengan ISPA ringan, namun suhu tubuh meningkat hingga 38°C. ISPA berat dengan gejala penurunan kesadaran, takikardia, nafsu makan berkurang, mengi, sianosis, dan gelisah. WHO memperkirakan ISPA menyebabkan lebih dari 40 kematian per 1.000 kelahiran balita di negara berkembang dan ISPA menyebabkan 15-20% kematian balita setiap tahunnya. Uap minyak kayu putih yang dihirup dapat membantu meredakan gangguan pernapasan karena memiliki sifat dekongestan. Hal ini dapat mengurangi sumbatan pada hidung, melancarkan pernapasan, mencairkan lendir sehingga mudah dikeluarkan, dan menjaga kelembapan saluran napas. Mengetahui efektivitas pada penggunaan inhalasi uap minyak kayu putih tidak efektif dalam membantu membersihkan jalan napas pada anak yang menderita ISPA di Desa Sokanegara Wilayah Puskesmas Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. Penelitian ilmiah ini didasarkan pada metode deskriptif dengan pendekatan berbasis kasus. Setelah diterapkan terapi dengan durasi 3 hari berturut-turut menghirup uap minyak kayu putih, efektivitas penjernihan jalan napas meningkat, adanya batuk berlendir dan pilek berkurang. Penerapan inhalasi sederhana menggunakan minyak kayu putih terbukti berhasil meningkatkan kebersihan jalan napas pada penderita ISPA.