Zaenong, Andi M. Anwar
Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM POLITIK TRADISIONAL, SEJARAH INSTITUSI DAN LEMBAGA POLITIK KABUPATEN BARRU Zaenong, Andi M. Anwar
Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan Vol 10 No 2 (2017): Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan
Publisher : P3M STAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.236 KB)

Abstract

Politik Tradisional di Kabupaten Barru merupakan satu kesatuan yang ditata dengan sistem konfe-derasi/Passiajingeng bahasa Bugis, semua secara terpadu disebutkan ; Datu ri Tanete, Petta ri Berru sibawa Mallusetasi, Arung ri Soppeng Riaja. Oleh sebab itu, di persimpangan 4 Kota Barru terdapat sebuah tugu dengan di atasnya dipajang 4 pucuk payung kerajaan secara tertutup, sehingga bagi pemerintah tidak disangsikan kepeduliannya tentang sejarah yang melatarbelakangi tegaknya keanekaragaman lembaga politik tradisional di Kabupaten Barru. Itulah berdasarkan institusinya yang berbudaya sebagai sistem lembaga adat berpotensi diberi fasilitas berdiri berdasarkan keputusan raja-raja se Indonesia tgl 29-30 Mei 2007 di Makassar yang menyarankan adanya sistem politik budaya di setiap daerah dan provinsi.
SISTEM POLITIK TRADISIONAL, SEJARAH INSTITUSI, DAN LEMBAGA POLITIK KABUPATEN BARRU Zaenong, Andi M. Anwar
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 10 No 2 (2017): Pemikiran Islam dan Hubungannya dengan Budaya Nusantara
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.236 KB) | DOI: 10.35905/kur.v10i2.592

Abstract

Traditional politic in Barru is a unity which is governed with the confederation/ Passiajingeng in Buginese language. All are cohesive; Datu ri Tanete, Petta ri Berru sibawa Mallusetasi, Arung ri Soppeng Riaja. Hence, intersection of Barru has a monument on display 4 toppings of kingdom closely and the government will be no doubt about the attention of history which makes the existence of diversity in the politic institution in Barru. With the cultural institution as the tradition system, it has the potential to be given facilities based on the decision from the kings at the date of May 29 to 30 2007 in Makassar which suggests the system of cultural politics in each region and province.