Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengelolaan Lahan Non Produktif dan Pengembangan Eduwisata untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Petani: Studi Kasus Desa Jalatrang Mulyati, Sri; Putri, Fina Alyani Imanda; Putri, Wulan Nur Sabilla; Nurhidayat, Agus Irpan; Dzakia, Meila Najwa; Astuti, Yani Sri
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v4i2.6068

Abstract

Bungur Village is one of the tourist attractions located in Jalatrang Village, Cipaku District, Ciamis Regency, West Java, which was originally a non-productive agricultural land because it was not utilized properly by the surrounding community. The main purpose of establishing Bungur Village as an edu-tourism is to increase the opening of new jobs and to change non-productive land into productive land as a way to maintain food security which has now succeeded in increasing the welfare of the surrounding community, especially farmers. This study used a qualitative method using structured interview techniques with 2 Bungur village administrators, observation, literature studies, and documentation studies to obtain the required data. The results of this study indicate that the existence of Bungur Village as a tourist attraction has succeeded in changing the existence of non-productive agricultural land into productive land and has succeeded in attracting many tourists to visit and helping the economy of residents because many new jobs have emerged. Kampung Bungur merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang awalnya merupakan salah satu lahan pertanian non-produktif karena tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Tujuan utama dibentuknya Kampung Bungur sebagai eduwisata untuk meningkatkan terbukanya lapangan kerja baru dan untuk mengubah lahan non produktif menjadi produktif sebagai salah satu cara menjaga ketahanan pangan yang sekarang sudah berhasil menambah kesejahteraan masyarakat sekitar, terutama petani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur kepada 2 orang pengurus kampung bungur, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi yang dipakai untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Hasil penelitian ini menunjukkan keberadaan Kampung Bungur sebagai objek wisata telah berhasil mengubah keberadaan lahan pertanian non-produktif menjadi lahan produktif serta berhasil menarik banyak wisatawan untuk berkunjung dan membuat perekonomi warga sekitar terbantu, karena munculnya banyak lapangan pekerjaan baru.