Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MALINGERING DALAM PSIKOLOGI FORENSIK: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR Raihan Pamungkas; Cinta Perindu, Rahma Kurnia, Shella Amalia Khakim, Tyo Hendryan, Tugimin Supriyadi
HUMANITIS: Jurnal Homaniora, Sosial dan Bisnis Vol. 2 No. 12 (2024): Desember
Publisher : ADISAM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malingering is a behavior of pretending to be psychologically impaired that often appears in forensic psychology and can affect the evaluation results on which legal decisions are based. This review aims to comprehensively explore the detection of malingering in forensic psychology. The method used is a literature review by analyzing previous research from various credible sources. The results of this review are expected to increase the understanding of malingering symptoms and guide forensic professionals to handle cases accurately to support the legal process. Understanding of malingering more deeply can enhance the accuracy of assessments and fairness in the legal process.
KAJIAN LITERATUR: BURNOUT & STRATEGI PENANGANANNYA Mauliddini Azizah, Mauliddini Azizah; Raihan Pamungkas; Netty Merdiaty
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v9i1.9286

Abstract

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional yang diakibatkan oleh paparan stres berulang dalam pekerjaan. Kondisi ini sering kali membuat karyawan harus bekerja lebih lama di bawah tekanan tinggi yang pada akhirnya berdampak negatif pada kesehatan serta efektivitas organisasi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan literature review dengan mencari dan menganalisis literatur relevan dari sumber jurnal yang kredibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Burnout berdampak negatif terhadap kepuasan kerja, terutama melalui kelelahan emosional dan penurunan pencapaian pribadi, sementara lingkungan kerja yang adil dan pelatihan kesadaran dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan mengurangi burnout. Kesejahteraan karyawan dapat ditingkatkan melalui pendekatan psikologi positif, kebijakan berbasis bukti, dan lingkungan kerja yang mendukung sehingga produktivitas dan keberlanjutan organisasi dapat ditingkatkan.