Kangkung is one of the vegetables favoured by the community. Two types of water spinach are often found, namely land kale and water spinach. Kangkung contains nutrients, several vitamins, and various irons that are useful for health and body growth. Hydroponic farming is an agriculture that does not use soil media and uses water as the preferred medium. This study aimed to determine the response of water spinach plants (Ipomoea aquatica) to the application of liquid organic fertilizer with Styrofoam hydroponic media and to determine the effective concentration that affects the growth of water spinach plants. Using the method of Experimental Randomized Block Design. Each nutrient had five treatments and five replications, with treatment concentrations of 5 ml/litre, 10 ml/litre, 15 ml/litre and 20 ml/litre. The results showed that the most influential treatment on plant height, number of leaves, root length, number of roots, wet weight and dry weight was in the P1A4 treatment (AB-mix 20ml/litre), while the high eco-farming treatment was in the P2A3 treatment. (eco-farming 15 ml/litre). In the control treatment, there was no significant effect on the treatment of eco-farming and the growth of water spinach plants. Keywords: water spinach, AB-mix, eco-farming, water spinach growth Kangkung adalah salah satunya sayuran yang digemari oleh masyarakat. Jenis kangkung yang sering ditemui ada dua yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung memiliki kandungan gizi serta beberapa vitamin dan berbagai zat besi yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan badan. Pertanian sistem hidroponik adalah suatu pertanian yang tidak menggunakan media tanah dan memakai media air yang diutamakan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica) terhadap pemberian pupuk organik cair dengan media hidroponik sterofoam dan untuk mengetahui konsentrasi efektif yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung air Penelitian dilakukan di kebun yang terletak di Jalan Joyo Suryo Lowokwaru Malang, selama bulan Juli sampai agustus 2021. Menggunakan metode Eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pada masing-masing nutrisi terdapat 5 perlakuan dan 5 kali ulangan, dengan konsentrasi perlakuan 5 ml/liter, 10 ml/liter, 15 ml/liter dan 20 ml/liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paling berpengaruh tinggi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar, berat basah dan berat kering yaitu pada perlakuan P1A4 (AB-mix 20ml/liter), sedangkan pada perlakuan eco farming yang tinggi yaitu pada perlakuan P2A3 (eco farming 15ml/liter). Pada perlakuan kontrol tidak berpengaruh nyata pada perlakuan eco farming serta pertumbuhan tanaman kangkung air. Kata kunci : kangkung air, AB-Mix, eco-farming, pertumbuhan kangkung air