Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan simbolisme dan makna spiritual dalam prosesi upacara adat Iraw Tengkayu dari suku Tidung di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Objek penelitian difokuskan pada upacara tahunan Iraw Tengkayu, sebuah tradisi yang diadakan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Tidung atas hasil panen yang melimpah. Secara etimologis, "Iraw" berarti pesta atau perayaan, sedangkan "Tengkayu" merujuk pada Pulau Tarakan, yang secara simbolis diibaratkan sebagai pulau kecil yang dikelilingi laut. Salah satu momen sakral dalam upacara ini adalah prosesi Padaw Tuju Dulung (Perahu Tujuh Haluan), di mana perahu khas Tidung dihanyutkan ke laut sebagai bentuk penghormatan terhadap alam. Perahu tersebut memiliki tujuh haluan yang menggambarkan keberanian dan harapan, dan di dalamnya terdapat sesaji atau Pakan, yang menjadi simbol persembahan spiritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur dan dokumentasi untuk mengumpulkan data yang kaya tentang simbol dan makna ritual ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara Iraw Tengkayu memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Tidung, mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan leluhur. Prosesi Padaw Tuju Dulung secara khusus menjadi ekspresi syukur, penghormatan kepada laut sebagai sumber kehidupan, dan keyakinan akan perlindungan dari kekuatan alam. Melalui tradisi ini, masyarakat Tidung tidak hanya merayakan panen, tetapi juga menegaskan identitas budaya dan spiritual mereka, serta menjaga keberlanjutan nilai-nilai leluhur bagi generasi mendatang.