PHBS di lingkungan sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat (Suprapto & Arda, 2021). Masalah kesehatan, khususnya terkait perilaku hidup bersih dan sehat rawan, dialami anak usia sekolah. Beberapa penyakit yang sering dijumpai pada anak usia sekolah antara lain diare, karies dan demam berdarah. Pencegahan masalah ini dapat dilakukan melalui program perilaku hidup bersih dan sehat (Messakh et al., 2019). Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah yaitu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, menggosok gigi, dan melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat (Aulina, 2018). Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa Sekolah Dasar Negeri tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Dengan demikian kegiatan ini akan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga derajat kesehatan warga sekolah juga meningkat. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan instrument diketahui bahwa kegiatan penyuluhan terhadap siswa SD ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang PHBS sebesar 85%. Pengetahuan peserta tentang PHBS sebelum kegiatan edukasi berada pada katagori cukup baik pada setiap indikator PHBS. (Salim et al., 2022). Sejalan dengan edukasi yng dapat mrningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang PHBS, peningkatan pengetahuan siswa setelah konsling, namun pada kelompok intervensi terdapat peningkatan penegetahuan yang lebih signifikan. (Ariestantia & Utami, 2020). Dari penyuluhan yang telah diberikan didapatkan bahwa pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap prilaku hidup bersih dan sehat mengalami peningkatan dan siswa merasakan manfaat kegiatan edukasi ini dan akan berupaya untuk membudayakan prilaku hidup bersih dan sehat pada usia dini.