Latar belakang penulisan " Analisa biaya ekonomis sistem perkerasan jalan kaku dengan perkerasanjalan lentur ( ATB ) ditinjau dari umur rencana 20 tahun, ( Study kasus pada jalan Tol Mojokerto -Kertosono )", berangkat dari sebuah kajian untuk lebih meminimalisasikan anggaran biaya untuk penggunaan struktur perkerasan jalan, dimana selama ini penggunaan jalan perkerasan lentur ATB lebih dominandigunakan dibandingkan dengan perkerasan kaku yang menggunakan beton bertulang, sedangkan kajiantentang efesiensi penggunaan biaya dari kedua struktur perkerasan jalan tersebut masih kurang. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui desain dari masing - masing tipe perkerasan jalan baik perkerasankaku maupun perkerasan lentur, serta biaya yang dibutuhkan untuk jenis perkerasan kaku maupunperkerasan lentur dan untuk mengetahui perbandunan biaya antara konstruksi perekerasan kaku dengan perkerasan lentur. Perencanaan tebal perkerasan menggunakan analisis komponendari metode Bina Margauntuk lapis pondasi agregat serta ketebalan perkerasan lentur dan perkerasan kakudigunakan metodeAASHTO 1993 untuk menentukan ketebalan dan tulangan dari konstruksi jalan beton tersebut. Data yangdigunakan adalah rincian volume pekerjaan, daftar harga satuan, analisa harga satuan, analisa alat berat dangambar pekerjaan. dari hasil analisis tebal perkerasan baik perekerasan lentur dengan menggunakan metodeBina Marga dan perkerasan kaku dengan menggunkan metode AASHTO 1993 menghasilkan tebalperkerasan untuk perkerasan lentur (ATB ) LPA tebal 20 cmdan Asphal Concrete tebal 5 cm, sedangkan untuk perkerasan kaku LPB tebal 30 cm, Beton Bo 10 cm dan perkerasan beton kaku tebal 20 cm dan biaya untuk Perkerasan Lentur membutuhkan biaya sebesar Rp. 78.739.070.829,65 dan Perkerasan Kakumembutuhkan biaya sebesar Rp. 73.489.752.324,39 dengan pengehematan biaya sebesar Rp.5.249.318.505,26 terhadap biaya perkerasan lentur yang ditinjau dengan umur rencana 20 tahun.Kata kunci : Perkerasan Lentur ( ATB ), Perkerasan kaku, umur rencana 20 tahun, efesiensi biaya.