<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelanggaran Kode Etik Advokat dan dampaknya terhadap profesionalisme dalam profesi advokat. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) dengan tahapan identifikasi literatur, penyaringan, evaluasi kualitas, dan sintesis data. Sumber data utama diperoleh dari artikel jurnal yang relevan dalam rentang waktu 2021-2024, yang diakses melalui Google Scholar dan Dimensions. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelanggaran Kode Etik, seperti konflik kepentingan, pelanggaran kerahasiaan, dan penyalahgunaan profesi, berdampak negatif terhadap integritas dan citra profesi advokat. Contoh kasus seperti OC Kaligis, Todung Mulya Lubis, dan Hotman Paris mengilustrasikan bagaimana pelanggaran tersebut merusak kepercayaan publik terhadap sistem peradilan. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya penegakan Kode Etik untuk menjaga profesionalisme, mencegah pelanggaran, dan meningkatkan kredibilitas profesi advokat. Dengan mematuhi Kode Etik, advokat tidak hanya melindungi klien tetapi juga menjaga reputasi profesi hukum secara keseluruhan. Penelitian ini merekomendasikan pengawasan yang lebih ketat oleh Dewan Kehormatan Advokat dan peningkatan pendidikan terkait Kode Etik untuk meminimalkan pelanggaran di masa depan. Kata Kunci : Pelanggaran Kode Etik Advokat, Profesionalisme Profesi Advokat, Sistematic Literature Review (SLR), Independensi Advokat, Etika Profesi Hukum]]>
