Siti Hairiyah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keteladanan dan Pengembangan Jiwa Keagamaan Anak Usia Dini di RA Raudlatul Mustarsyidin Gapura Sumenep Siti Hairiyah; Mukhlis
Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman Vol. 11 No. 2 (2023): Pendidikan dan Keislaman
Publisher : Institut Kariman Wirayudha Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52185/kariman.v11i2.348

Abstract

The religious spirit needs to be nurtured as much as possible so that children's religious development can develop well. Religious spirit refers to a person's spiritual aspect which has significant continuity with faith in God which is reflected in the form of worship to Him. For this reason, it is very necessary to develop a child's religious spirit so that later it can become the basis for doing everything in his life, whether hablumminallah or hablumminannas. The focus of this research is to determine the development of the religious spirit of early childhood through example. The research method used is PTK, researchers take action through the application of role models in the classroom to help develop children's religious spirit. The PTK model that researchers use is the Kurt Lewin model, the PTK pattern that researchers use is a collaborative pattern. The results of the research show that early childhood children at RA B Raudlatul Mustarsyidin experienced a very significant development of their religious spirit, children who were initially unable to perform prayer movements properly and correctly became able, children who initially spoke harshly to others became able to speak slowly and politely, children those who initially didn't care about their friends became concerned, and so on. This is in accordance with the data, namely that 10 children's religious souls are very good, 10 children's religious souls are good, and 3 children's religious souls are quite good.
PERAN LEMBAGA PAUD BAGI PENDIDIKAN ANAK DI DAERAH PEDESAAN Mukhlis; Siti Hairiyah
GHULAMUNA: JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION Vol. 2 No. 1 (2024): GHULAMUNA : Journal of Early Childhood Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Institut Kariman Wirayudha Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52185/ghulamuna.v2i1.494

Abstract

Abstrak: Pendidikan anak di daerah pedesaan harus mendapatkan perhatian yang maksimal, karena masyarakat daerah pedesaan mayoritas adalah seorang petani yang memiliki banyak kesibukan dan tidak menutup kemungkinan akan kurang memperhatikan perkembangan anak, padahal Sebagaimana kita ketahui bersama betapa pentingnya pengembangan aspek-aspek perkembangan anak sejak dini. Lembaga pendidikan anak usia dini adalah tempat berlangsungnya proses pembelajaran yang menerapkan sistem belajar sambil bermain dengan tujuan untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini yang meliputi aspek fisik motorik, aspek kognitif, aspek Bahasa, aspek sosial emosional, aspek kreatifitas, dan aspek moral agama.             Pendidikan anak sangatlah penting untuk diperhatikan sebaik mungkin agar anak memiliki pengetahuan, pemahaman, serta pengamalan tentang ilmu, aqidah, dan akhlaq. Pendidikan anak juga perlu ditanamkan sejak dini agar anak memiliki kebiasaan dan ingatan yang kuat. Dari sinilah diharapkan agar lembaga pendidikan anak usia dini bisa membantu dalam membimbing, menstimulasi, mengembangkan potensi anak di daerah pedesaan, dan mempersiapkan anak menjadi mandiri, sehingga itu semua bisa menjadi bekal untuk anak dalam menjalani pendidikan selanjutnya.             Lembaga pendidikan anak usia dini berperan aktif bagi pendidikan anak di daerah pedesaan, yakni dapat menjadi dasar yang kuat dalam meraih kesuksesan dimasa depan. Peran lembaga pendidikan anak usia di di daerah pedesaan sangat signifikan karena pendidikan usia dini adalah tahap awal dalam proses pendidikan anak. Mereka dikenalkan nilai-nilai kerja sama, kesabaran, kedisiplinan, toleransi, dan sopan santun yang nantinya akan membentuk karakter anak sejak dini.