Syahira, Pahmi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbedaan Tingkat Literasi Kesehatan Reproduksi Siswi yang Mengikuti dan yang tidak Mengikuti Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) : Differences in Levels of Reproductive Health Literacy of Students who Follow and who Are not Following Youth Information and Counseling Centers (PIK-R) Syahira, Pahmi; Yusuf, Wardiati; Agustina; Septiani, Riza
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i9.3485

Abstract

Latar belakang: Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-Remaja) merupakan wadah kegiatan program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang dijalankan dari, oleh dan untuk remaja untuk memberikan informasi dan penyuluhan kesehatan reproduksi dan kegiatan pendukung lainnya. Keberadaan PIK-Remaja di lingkungan remaja penting dalam membantu remaja mengakses informasi dan layanan konseling tentang kehidupan berkeluarga bagi remaja. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat literasi kesehatan reproduksi siswi yang mengikuti PIK-Remaja dan yang tidak mengikuti PIK-Remaja di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 (SMAN 3) Banda Aceh dan Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN 2) Banda Aceh. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan studi komparatif. Populasi pada penelitian ini seluruh siswi SMA 3 Banda Aceh dan MAN 2 Banda Aceh. Pencuplikan sample dilakukan secara aksidental (accidental) dan diperoleh sampel sebanyak 154 responden Dari MAN 2 dan 52 responden dari SMAN 3. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket kepada responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah t-test independen pada derajat kemaknaan 95%. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa nilai rata-rata literasi kesehatan reproduksi remaja lebih tinggi pada siswi SMAN 3 Banda Aceh dibandingkan dengan siswi MAN 2 Banda Aceh. Analisis bivariat memperlihatkan terdapat perbedaan literasi kesehatan reproduksi responden yang tergabung dalam PIK-Remaja dengan siswi yang tidak tergabung dalam PIK-Remaja di MAN 2 Banda Aceh (p-value: 0,039) dengan domain yang memperlihatkan perbedaan yang signifikan adalah penilaian informasi kesehatan reproduksi (p-value: 0,028) dan penerapan informasi kesehatan reproduksi (p-value: 0,049). Sementara itu, tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat literasi kesehatan reproduksi siswi yang mengikuti PIK-R dan yang tidak mengikuti PIK-Remaja di SMA 3 Banda Aceh (p¬-value 0,527). Kesimpulan: Siswi MAN 3 memiliki tingkat literasi kesehatan reproduksi yang lebih baik dibandingkan dengan siswi MAN 2 Banda Aceh. Efektivitas PIK-Remaja sebagai platform yang mampu mengedukasi dan memberikan informasi terkait dengan kesehatan reproduksi dalam upaya meningkatkan literasi kesehatan reproduksi tidak konsisten di kedua sekolah yang dijadikan lokasi penelitian.