Ma'rifah, Imroatul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Epistemologi Irfani Dalam Tradisi Pemikiran Islam Ma'rifah, Imroatul; Sudirman Sudirman
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1146

Abstract

Pada masa dominasi positivisme dalam ilmu pengetahuan, pendekatan irfani dianggap kurang dapat diterima. Namun, perkembangan filsafat ilmu modern, seperti gagasan Paul Feyerabend, membuka peluang bagi berbagai metode untuk digunakan. Dalam penelitian ini, pendekatan kajian literatur dipilih sebagai metode utama oleh peneliti. Irfani dapat dicapai oleh siapa saja yang menjalani perjalanan spiritual. Lebih dari sekadar pendekatan epistemologis, irfani merupakan pengalaman batin yang mendalam, yang dianggap sebagai bagian penting dari kekayaan spiritual Islam dan perlu dihargai untuk memperbaiki praktik keislaman itu sendiri. Melalui metode irfani, individu didorong untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Benar (al-Haqq). Realitas bukan sekadar sesuatu yang ditemukan, melainkan sesuatu yang dicapai. Pemahaman tentang realitas tercapai ketika para ‘arif melakukan perjalanan spiritual untuk mendekat kepada Yang Mahabenar, baik melalui cara ittihad dan hulul, maupun melalui maqom mukasyafah (penyingkapan) terhadap hakikat-Nya. Dengan membersihkan jiwa, para ‘arif memperoleh pemahaman tentang-Nya, yang kemudian memungkinkan mereka untuk mengerti realitas yang dapat dijangkau oleh panca indera dan nalar. Dalam tradisi pemikiran Islam, epistemologi irfani adalah studi tentang pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman spiritual atau batiniah yang mendalam, dengan fokus pada makrifah atau pencerahan sebagai bentuk pengetahuan tertinggi. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji konsep epistemologi irfani dalam konteks tradisi pemikiran Islam, menggali teori-teori utama, dan menyoroti kontribusi tokoh-tokoh penting dalam pengembangannya, seperti Ibn Arabi, Al-Ghazali, dan Jalaluddin Rumi. Epistemologi irfani berbeda dengan epistemologi rasionalis dan empiris karena bergantung pada pengalaman mistik dan intuisi yang melampaui batasan logika dan indera manusia. Epistemologi irfani menawarkan pendekatan komprehensif dalam memahami apa itu pengetahuan, Tuhan, dan eksistensi manusia dengan mengintegrasikan perspektif rasional dan spiritual.
Multiple Burden Perempuan dalam Perspektif Tafsir al-Qurthubi dan al-Maraghi: Studi Komparatif Ma'rifah, Imroatul; Nasrulloh Nasrulloh
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1148

Abstract

Tafsir al-Qurthubi dan al-Maraghi tentang "Multiple Burden Women" adalah topik yang menarik untuk melihat bagaimana dua ulama besar ini memaknai dan menafsirkan peran dan tanggung jawab perempuan dalam konteks sosial dan religius. Tafsir al-Qurthubi dan Tafsir al-Maraghi adalah dua tafsir Al-Qur'an yang signifikan yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis beban ganda yang dihadapi perempuan dalam masyarakat. Tafsir al-Qurthubi, yang menggunakan pendekatan tradisional, menekankan peran penting perempuan dalam keluarga, seperti mendidik anak dan menjaga rumah tangga. Ia mengakui bahwa banyak perempuan mengalami kesulitan ketika harus menyeimbangkan tanggung jawab rumah tangga dengan keinginan untuk melakukan kontribusi di luar rumah. Sebaliknya, Tafsir al-Maraghi menawarkan perspektif yang lebih kontemporer dan progresif. Al-Maraghi menekankan betapa pentingnya mempertahankan hak-hak perempuan dan mendukung keadilan gender. Ia percaya bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam masyarakat dalam berbagai bidang sosial dan ekonomi, bukan hanya sebagai pengurus rumah tangga. Dia percaya bahwa perubahan sosial dan dukungan masyarakat dapat membantu perempuan mengatasi dua tantangan yang mereka hadapi. Studi ini menunjukkan bahwa, dengan membandingkan kedua tafsir ini, ada perbedaan yang signifikan dalam cara masing-masing tafsir memahami dan menawarkan solusi untuk masalah yang dihadapi perempuan. Hasil penelitian ini juga memberikan wawasan yang berharga untuk membangun pendekatan yang lebih adil dan mendukung perempuan di era modern, serta memperkuat pemahaman tentang pentingnya peran perempuan dalam kehidupan sosial dan keluarga. Fokus penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang perspektif al-Qurthubi tentang perempuan dalam kaitannya dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan perempuan, khususnya tentang kedudukan dan hak perempuan yang dibahas dalam kitab tafsir al-Qurthubi.