Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Perbandingan Kadar Bijih Laterit Antara East Block Dan West Block PT Vale Indonesia Tbk Lestari, Ananda Nur; Sufriadin, Sufriadin
Mining Science And Technology Journal Vol 2 No 3 (2023): Mining Science and Technology Journal
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/minetech-journal.v2i3.508

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada dua blok penambangan PT Vale Indonesia Tbk dengan kadar bijih laterit yang berbeda. Perbedaan kadar pada kedua blok penambangan tersebut menyebabkan sejumlah tantangan pada proses pengolahan bijih nikel sehingga perlu dilakukan proses blending untuk mencapai spesifikasi pabrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kadar bijih laterit, hubungan unsur/senyawa pada bijih laterit, faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kadar bijih laterit serta implikasi kadar bijih laterit terhadap pengolahan bijih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar rata-rata Ni, Fe, SiO2 dan rasio S/M lebih tinggi pada West Block. Sebaliknya MgO memiliki kadar rata-rata yang lebih tinggi pada East Block. Hubungan unsur Ni dengan Fe dan hubungan Ni dengan rasio S/M pada West Block menunjukkan nilai r yang lebih tinggi dibandingkan dengan East Block. Perbedaan tersebut diakibatkan karena garnierit banyak ditemukan pada West Block sehingga mengakibatkan tingginya kadar nikel. Kadar besi lebih tinggi pada West Block disebabkan jenis bijih pada blok ini kaya akan goethite. Pada West Block terdapat banyak mineral talk yang menyebabkan kadar SiO2 pada bijih menjadi tinggi. Sedangkan pada East Block menunjukkan kadar MgO yang lebih tinggi karena blok ini didominasi oleh mineral serpentin. Kadar Fe dan rasio S/M pada East Block dan West Block tidak sesuai dengan spesifikasi pabrik peleburan karena kadar bijih pada East Block terlalu rendah sedangkan kadar bijih pada West Block terlalu tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses blending untuk menghasilkan kadar yang sesuai dengan spesifikasi pabrik peleburan.