Pengujian tak merusak (NDT) berbasis arus eddy merupakan metode evaluasi objek tanpa melakukan kontak dan intrusi. Teknik ini penting digunakan dalam pemantauan kondisi suatu entitas berbahan logam. Keberagaman struktur target menjadi tantangan yang menuntut performa akurasi dan resolusi spasial dari instrumentasi arus eddy. Paper ini membahas pemodelan sensor pada domain dua dimensi menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak multifisika. Konfigurasi sensor kumparan induksi dikaji untuk variasi kondisi objek pada frekuensi operasi di bawah 1 kHz. Pada kumparan dengan inti udara, keberadaan cacat pada objek menghasilkan perubahan tegangan penerima sebesar 0,31%; sedangkan pada kumparan dengan inti besi sebesar 0,41%. Penambahan inti besi pada sensor kumparan induksi meningkatkan sensitivitas deteksi sebesar 86%. Prosedur ini dapat menjadi pemandu dalam mengembangkan sistem instrumentasi berbasis arus eddy yang efektif.