Fajar, Ikhsan Al
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Penerapan Produksi Bersih: Studi Kasus Pabrik Tahu Eco dalam Pengelolaan Lingkungan Fajar, Ikhsan Al; Nugraha, Hari Susanta; Hadi, Sudharto Prawata
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jiab.2024.42276

Abstract

Cleaner production is a holistic approach to environmental management that emphasizes prevention and integration, aiming to reduce risks to both humans and the environment through efficient use of raw materials, energy, and water. Eco-efficiency is key to achieving clean production by minimizing the use of materials and energy, as well as reducing the environmental impact per unit of product. Survey results indicate that the Eco Tofu Factory receives complaints from residents regarding odors, waste, and noise during production. This qualitative study, employing interviews and observations, reveals that the factory's production activities generate emissions and waste that disturb the surrounding community. The factory adopts waste management strategies, such as changing fuel types and reusing water. In response to resident complaints, the owner provides compensation in the form of white tofu. Research recommendations involve implementing clean production practices, including the use of environmentally friendly raw materials, utilization of solid waste, and processing used cooking oil into other products. The total daily cost for the Eco Tofu Factory is estimated at Rp4,481,241 according to the NPO cost calculation.Keywords: Tofu Industry; Cleaner Production; Efficiency.Produksi bersih adalah pendekatan holistik untuk pengelolaan lingkungan yang menekankan pencegahan dan integrasi, bertujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan melalui penggunaan bahan baku, energi, dan air yang efisien. Eko-efisiensi menjadi kunci dalam mencapai produksi bersih dengan mengurangi penggunaan bahan dan energi serta dampak lingkungan per unit produk. Hasil survei menunjukkan bahwa Pabrik Tahu Eco menghadapi keluhan warga terkait bau, limbah, dan suara bising selama produksi. Tipe penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan. Wawancara dan observasi menunjukkan bahwa kegiatan produksi pabrik menciptakan emisi dan limbah yang mengganggu masyarakat sekitar. Pabrik mengadopsi strategi pengelolaan limbah, seperti mengganti jenis bahan bakar dan menggunakan kembali air. Untuk menanggapi keluhan warga, pemilik memberikan kompensasi berupa tahu putih. Rekomendasi penelitian melibatkan penerapan praktik produksi bersih, termasuk penggunaan bahan baku ramah lingkungan, pemanfaatan limbah padat, dan pengolahan minyak jelantah menjadi produk lainnya. Total biaya harian Pabrik Tahu Eco mencapai Rp4.481.241 menurut perhitungan biaya NPO.Kata Kunci: Industri Tahu; Produksi Bersih; Efisiensi
ANALISIS PENERAPAN PRODUKSI BERSIH: STUDI KASUS PABRIK TAHU ECO DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN Fajar, Ikhsan Al; Nugraha, Hari Susanta; Hadi, Sudharto Prawata
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jiab.2024.41964

Abstract

Cleaner production is a preventive and integrated approach to environmental management that aims to reduce risks to people and the environment through the efficient use of raw materials, energy and water to increase productivity. Eco-efficiency is key in achieving cleaner production by reducing the use of raw materials, water, energy and environmental impact per unit of product. Based on the survey results, it was revealed that Eco Tofu Factory received complaints from local residents, which included the smell of smoke and tofu waste, as well as noise arising from production activities. In addition, during the production process, the factory also generates negative impacts in the form of air pollution, noise, liquid waste, solid waste, and used cooking oil, which together contribute to the discomfort of local residents. This research is a qualitative study. Interviews and observations were used as data collection techniques. The resource persons consisted of owners, workers, neighbors, and local community leaders. The results show that the production activities of Eco Tofu Factory cause emissions and waste that disturb the surrounding residents. To manage waste, the factory adopts strategies such as changing the type of firewood and fuel, and reusing water in the production process. In addressing residents' complaints, the owner provides white tofu as compensation. Based on the NPO cost calculation, the total daily cost of Eco Tofu Factory reached Rp4,481,241. Researchers' recommendations include implementing cleaner production practices by reducing and replacing inputs by using more environmentally friendly raw materials to improve efficiency, utilizing solid waste as tempe gembus and animal feed, and processing used cooking oil into biodiesel, soap, candles and other products.Keywords: Tofu Industry, Cleaner Production, Efficiency.Produksi bersih adalah suatu pendekatan pengelolaan lingkungan yang bersifat pencegahan dan terpadu, bertujuan untuk mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan sekitar melalui penggunaan bahan baku, energi, dan air secara efisien guna meningkatkan produktivitas. Eko-efisiensi menjadi kunci dalam mencapai produksi bersih dengan cara mengurangi penggunaan bahan baku, air, energi, dan dampak lingkungan per unit produk. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, terungkap bahwa Pabrik Tahu Eco menerima keluhan dari warga sekitar, yang meliputi bau asap dan limbah tahu, serta suara bising yang timbul akibat kegiatan produksi. Selain itu, selama proses produksi, pabrik juga menghasilkan dampak negatif berupa polusi udara, suara bising, limbah cair, limbah padat, dan minyak jelantah, yang secara bersama-sama memberikan kontribusi pada ketidaknyamanan warga sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Narasumber terdiri dari pemilik, pekerja, tetangga, serta tokoh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan produksi Pabrik Tahu Eco menimbulkan emisi dan limbah yang mengganggu warga sekitar. Untuk mengelola limbah, pabrik mengadopsi strategi seperti mengganti jenis kayu bakar dan bahan bakar, serta menggunakan kembali air pada proses produksi. Dalam mengatasi keluhan warga, pemilik memberikan tahu putih sebagai kompensasi. Berdasarkan perhitungan biaya NPO, total biaya harian Pabrik Tahu Eco mencapai Rp4.481.241. Rekomendasi peneliti mencakup penerapan praktik produksi bersih dengan mengurangi dan mengganti input dengan menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan untuk meningkatkan efisiensi, memanfaatkan limbah padat sebagai tempe gembus dan pakan ternak, serta mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel, sabun, lilin, dan produk lainnya.Kata Kunci: Industri Tahu, Produksi Bersih, Efisiensi