Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rekayasa Press Tool Chips Proses Manufaktur dengan Sistem Pneumatik Sudirman, Zainal; Astuty, Astuty; Syaiful, Syaiful; Fuadi, Muhammad Ghufron
JURNAL CRANKSHAFT Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Crankshaft Vol.7 No.4 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/cra.v7i4.13912

Abstract

Industri manufaktur pada sektor ekonomi yang berfokus pada produksi barang secara manual atau menggunakan mesin-mesin khusus. Proses produksi ini dapat melibatkan banyak tahap, mulai dari desain produk, pengadaan bahan baku, manufaktur, pengemasan, hingga distribusi. Pada proses permesinan akan selalu menghasilkan geram atau chips baik pada mesin konvensional maupun mesin CNC. Namun Chips juga memiliki dampak negatif dalam proses manufaktur karena dapat menjadi sumber potensial yang mengganggu kebersihan di lingkungan kerja. Maka penyimpanan chips dalam proses permesinan sangat penting untuk menjaga kebersihan, keamanan, dan efisiensi operasional. Dalam mengatasi hal tersebut maka perlu adanya sebuah alat press untuk menekan/mengepress Chips agar dapat dikemas dan tersimpan rapi. Pendekatan penelitian rancang bangun dan eksperimen laboratorium untuk mengukur massa jenis suatu material banyak digunakan. Peningkatan tekanan (Bar) secara konsisten mempercepat waktu proses press dan meningkatkan kapasitas press (kg/s). Pada tekanan 6 Bar, kapasitas press menunjukkan angka yang lebih tinggi dalam kondisi penekanan yang sama dibandingkan tekanan 4 dan 5 Bar, sehingga tekanan ini dapat dianggap optimal dalam hal efisiensi waktu dan output. Kata Kunci: Industri Manufaktur, Geram atau Chips, Alat Press
Rancang Bangun Mesin Pembuat Makaroni dengan Penggerak Motor Listrik 1 HP Sudirman, Zainal; Fuadi, muhammad Ghufron; Tahir, Haerani
JURNAL CRANKSHAFT Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Crankshaft Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/cra.v8i2.15026

Abstract

Abstract - The advancement of technology in the modern era has significantly driven the adoption of machinery in the food industry to enhance production efficiency, product consistency, and cost-effectiveness. Among the various processed food products, macaroni—produced primarily from wheat flour—has gained popularity due to its unique texture, taste, and adaptability to various culinary applications. However, in Indonesia, small and medium-sized enterprises (SMEs) often rely on raw macaroni materials supplied by large manufacturers, which increases dependency and production costs. This study presents the design and development of a compact macaroni-making machine driven by a 1 HP electric motor, aimed specifically at empowering SMEs to produce macaroni independently. The machine is engineered to produce elbow-shaped macaroni and is capable of achieving a production rate of 23 kilograms per hour. The design methodology involves the calculation of required torque and rotational speed, selection of appropriate materials, and integration of essential components such as the extrusion barrel, screw conveyor, cutting mechanism, and a power transmission system using pulleys and belts. Performance evaluations were conducted to assess the mechanical reliability and production output of the machine. Results indicate that the machine performs consistently under continuous operation, with an average production output of 306.5 grams per minute. Additionally, a cost analysis reveals that the total machine fabrication cost is Rp 5,225,500, with a break-even point (BEP) achieved after processing approximately 1,520 kilograms of macaroni, equivalent to about 12 operational days. This innovation offers an accessible and affordable solution for SME players in the food processing sector, aiming to reduce dependency on large suppliers and improve production autonomy. The study concludes that the proposed machine can significantly contribute to enhancing the productivity and profitability of small-scale food industries. Keywords: macaroni making machine, 1 HP electric motor, extruder, small and medium industries.
Pengaruh Variasi Quenching-Holding Time terhadap Nilai Tegangan Tarik pada Proses Pengelasan Baja Karbon Rendah Syaiful, Syaiful; Fuadi, Muhammad Ghufron
Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro Vol. 14 No. 01 (2024): Artikel Riset Edisi April 2024
Publisher : Yayasan Cita Cendekiawan Al Khwarizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/elektriese.v14i01.4703

Abstract

Pengelasan telah menjadi teknologi penting dalam berbagai bidang industri, pengelasan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang manufaktur dan industri serta menjadi teknologi kunci yang memungkinkan produksi berbagai produk dan infrastruktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tegangan tarik setiap spesimen dari proses heat treatment. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan jumlah spesimen yang akan di uji sebanyak 4 spesimen. Plat baja karbon rendah dilas terlebih dahulu dengan menggunakan las SMAW, jenis elektroda RD-260 (E 6013) dan spesimen dibentuk sesuai standar uji tarik plat ASTM E8. Kemudian dilakukan perlakuan panas pada suhu 4500 C dengan variasi holding time dan media pendingin coolant. Hasil dari proses pembentukan spesimen akan di uji kekuatan tariknya untuk mendapatkan hasil nilai tegangan tarik pada setiap spesimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan tarik pada spesimen hasil pengelasan dengan perlakuan panas pada suhu 4500 C, holding time selama 30 menit dan media pendingin coolant memiliki nilai tegangan tertinggi sebesar 14,45 N/mm2 dan mengalami penurunan nilai tegangan tarik pada holding time lainnya, sementara untuk spesimen holding time selama 0 menit memiliki nilai tegangan tarik terendah yaitu 13,71 N/mm2. Holding time dengan waktu yang lama dapat meningkatkan nilai tegangan tariknya, disebabkan oleh adanya peningkatan kekuatan material pada spesimen tersebut selama proses perlakuan panas.