Indonesia, sebagai negara yang beragam dan multikultural, menghadapi peluang sekaligus tantangan dalam mengelola heterogenitas sosialnya. Keragaman dapat menjadi kekuatan nasional, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik. Meningkatnya kasus intoleransi di kalangan pelajar menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran sosiologi dalam membentuk budaya toleransi di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menerapkan metode studi kepustakaan dengan menganalisis dokumen terkait Kurikulum Merdeka, kebijakan pemerintah, serta artikel ilmiah tentang pembelajaran sosiologi, pendidikan multikultural, dan toleransi. Hasil penelitian ini mengidentifikasi tiga aspek utama: habitus toleransi di sekolah, peran pembelajaran sosiologi dalam membangun budaya toleran, dan kompetensi guru sosiologi dalam menanamkan nilai-nilai toleransi. Temuan ini menegaskan pentingnya pendidikan sosiologi sebagai alat strategis dalam membentuk sikap toleransi di kalangan siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif.Indonesia, as a diverse and multicultural nation, faces both opportunities and challenges in managing its social heterogeneity. While diversity can be a source of national strength, it also has the potential to generate conflict if not properly managed. The increasing cases of intolerance among students have become a critical issue that requires scholarly attention. This study aims to examine the role of sociology in fostering a culture of tolerance in schools. Using a qualitative approach, this research employs a literature review method, analyzing documents related to the Merdeka Curriculum, government policies, and academic articles on sociology education, multicultural education, and tolerance. The findings highlight three key aspects: the habitus of tolerance in schools, the role of sociology education in cultivating a tolerant culture, and the competencies of sociology teachers in promoting tolerance. These findings emphasize the importance of sociology education as a strategic tool for instilling tolerance among students and fostering inclusive school environments.