Abstrak Salah satu parameter pemeriksaan untuk menentukan cemaran bakteri pada susu adalah Total Plate Count (TPC). Banyaknya jumlah sampel yang harus diperiksa, kedatangan sampel yang terlambat, kerusakan pada alat dan keterbatasan jumlah tenaga laboratorium dapat menyebabkan tejadinya penundaan pemeriksaan TPC. Penundaan pemeriksaan dapat mempengaruhi kualitas susu sapi segar, terutama jika suhu penyimpanan tidak terjaga. Suhu yang terlalu tinggi mempercepat pertumbuhan bakteri sedangkan suhu terlalu rendah dapat menyebabkan pembekuan, memengaruhi hasil. Penting menjaga suhu optimal untuk meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme hingga pemeriksaan dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan suhu penyimpanan susu sapi segar terhadap TPC pada pemeriksaan langsung, disimpan selama 24 jam pada suhu -11ºC, dan disimpan selama 24 jam pada suhu 5ºC. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Binawan menggunakan 9 sampel susu sapi segar. Hasil penelitian menunjukan hasil pemeriksaan TPC disimpan selama 24 jam pada 5ºC lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan langsung dan disimpan selama 24 jam. Nilai TPC susu sapi segar pada pemeriksaan langsung sebesar 5,63×106 CFU/mL, disimpan selama 24 jam pada suhu -11ºC sebesar 5,56×106 CFU/mL, dan disimpan selama 24 jam pada 5ºC sebesar 8,33×106 CFU/mL. Uji statistik Paired T Test diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,970; 0,471; dan 0,218 yang berarti sig > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan nilai TPC susu sapi segar pemeriksaan langsung, disimpan selama 24 jam pada suhu -11ºC, dan disimpan selama 24 jam pada suhu 5ºC. kata kunci: susu sapi segar; suhu penyimpanan; total plate count; dan waktu penundaan. ABSTRAK Banyaknya sampel yang harus diuji, keterlambatan kedatangan sampel, malfungsi peralatan, dan keterbatasan tenaga laboratorium dapat menyebabkan keterlambatan pengujian TPC. Keterlambatan tersebut dapat mempengaruhi kualitas susu sapi segar, terutama jika suhu penyimpanan tidak dijaga dengan baik. Suhu yang tinggi mempercepat pertumbuhan bakteri sedangkan suhu yang rendah dapat menyebabkan pembekuan sehingga mempengaruhi hasil. Sangat penting untuk menjaga suhu yang optimal untuk meminimalkan pertumbuhan mikroba sampai pengujian selesai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan suhu penyimpanan susu sapi segar terhadap TPC saat diuji secara langsung, disimpan selama 24 jam pada suhu -11ºC, dan disimpan selama 24 jam pada suhu 5ºC. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Binawan dengan menggunakan 9 sampel susu sapi segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan TPC yang disimpan selama 24 jam pada suhu 5ºC lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan secara langsung dan disimpan selama 24 jam. Nilai TPC susu sapi segar pada pemeriksaan langsung adalah 5,63×106 CFU/mL, setelah 24 jam penyimpanan pada suhu -11ºC adalah 5,56×106 CFU/mL, dan setelah 24 jam penyimpanan pada suhu 5ºC adalah 8,33×106 CFU/mL. Analisis statistik Uji T Berpasangan menghasilkan nilai signifikansi 0,970; 0,471; dan 0,218 yang menunjukkan bahwa sig > 0,05, artinya tidak ada perbedaan signifikan nilai TPC antara pemeriksaan langsung, penyimpanan selama 24 jam pada suhu -11ºC, dan penyimpanan selama 24 jam pada suhu 5ºC. Kata kunci : susu sapi segar; suhu penyimpanan; Total Plate Count; dan waktu tunda.