Pendahuluan: Lansia secara alami akan mengalami perubahan fisik, sosial, dan psikologis yang saling berkaitan, lansia akan mengalami perubahan pola tidur yang dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk. faktor yang dapat menyebabkan kualitas tidur buruk adalah faktor ekstrinsik seperti lingkungan, kurangnya perhatian dari seseorang,diabaikan oleh komunitas, faktor intrinsik seperti nyeri, gatal dan penyakit tertentu yang membuat gelisah, faktor psikogenik seperti depresi, kecemasan, iritabilitas dan kesepian, ketidaknyamanan psikologi dan masala kebersihan tidur atau sleep hygine. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara loneliness (perasaan kesepian) dengan kualitas tidur lansia di Panti Griya werdha Jambangan Surabaya. Metode: penelitian ini menggunakan deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 responden yang tinggal di Panti Griya Werdha Jambangan Surabaya. pengambilan data mengenai loneliness (perasaan kesepian) menggunakan kuisioner UCLA loneliness scale sedangkan kualitas tidur menggunakan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Teknik analisis data menggunakan chi square. Hasil: Di dapatkan hasil loneliness (perasaan Kesepian) tertinggi dengan kategori kesepian sedang dengan nilai 15 (42%), hasil dari kualitas tidur yang tertinggi dengan kategori buruk dengan nilai 28 (78%) dan hasil dari Loneliness (perasaan kesepian) tertinggi dengan kategori sedang dan kualitas tidur buruk dengan nilai 15 (42%) lansia dengan hasil nilai p- value 0,002 < a (0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan loneliness (perasaan kesepian ) dengan kualitas tidur lansia di Panti Griya Werdha Jambangan Surabaya. Kesimpulan: Ada hubungan antara loneliness (perasaan kesepian) dengan kualitas tidur lansia di Panti Griya werdha Jambangan Surabaya, oleh sebab itu disarankan kepada petugas panti untuk mengidentifikasi penghuni panti yang mengalami gangguan tidur kemudian dilakukan konseling melalui pelayanan psikis, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas tidur