Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena gaya hidup shopaholic pada mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, termasuk faktor-faktor yang memengaruhi dan dampaknya terhadap perilaku konsumtif serta kesejahteraan psikologis mahasiswa. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, penelitian ini melibatkan 60 responden mahasiswa Program Studi Psikologi angkatan 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53% mahasiswa berada pada taraf gaya hidup shopaholic sangat tinggi, diikuti 38% pada taraf tinggi. Faktor dominan yang mendorong gaya hidup ini adalah kepuasan diri, ketergantungan pada belanja, impulsif, dan rasionalisasi. Faktor utama penyebabnya meliputi pengaruh dari dalam diri sendiri, lingkungan sosial, dan pergaulan. Jenis shopaholic yang dominan di kalangan mahasiswa UST adalah shopaholic impulsif dan diskonan. Fenomena ini didorong oleh akses mudah terhadap teknologi, tren media sosial, dan ekspektasi gaya hidup. Perilaku shopaholic memberikan dampak negatif pada pengelolaan keuangan serta kesejahteraan psikologis mahasiswa, terutama dalam bentuk rasa tidak puas dan penyesalan pasca-belanja. Penelitian ini menyarankan mahasiswa untuk memprioritaskan kebutuhan, membatasi akses aplikasi belanja, dan menemukan alternatif aktivitas untuk meningkatkan kepuasan diri. Sementara itu, penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi pengaruh media sosial atau gender serta mengembangkan intervensi edukasi keuangan dan terapi psikologi untuk mengurangi perilaku shopaholic.