Era digital memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk mengakses informasi dan memperluas jejaring, namun di sisi lain, muncul berbagai ancaman siber yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka. Artikel ini mengkaji dampak psikologis dari peretasan, pencurian identitas, dan cyberbullying terhadap mahasiswa. Berdasarkan tinjauan literatur dan hasil survei yang melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas, ditemukan bahwa ancaman siber tidak hanya mengganggu privasi, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan tingkat stres dan kecemasan. Kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya keamanan siber terbukti mampu mengurangi dampak negatif tersebut, memberikan rasa aman, dan meningkatkan ketahanan mental mahasiswa. Edukasi tentang keamanan siber, penerapan protokol perlindungan data, serta dukungan dari institusi pendidikan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Artikel ini menyoroti perlunya integrasi program literasi digital yang berfokus pada keamanan siber dalam kurikulum perguruan tinggi sebagai langkah preventif dalam menghadapi ancaman di dunia maya.