Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implikasi Peer Group Terhadap Perilaku Kriminalitas Yang Dilakukan Oleh Anak Berkonflik Dengan Hukum Rama Maulana Nurwahyudin; Wahyu Febriansyah; Ikawati Ratnaduhita; Wiji Aulia Fatihah
Observasi : Jurnal Publikasi Ilmu Psikologi Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus : Observasi: Jurnal Publikasi Ilmu Psikologi
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/observasi.v2i3.490

Abstract

Adolescent delinquency behavior often stems from teenagers' involvement with peer groups at school or in the educational environment. This can develop into more serious criminal behavior later on. Adolescents engaged in delinquent behavior can be categorized as Juvenile Offenders (JO). Peer groups provide a social environment in which JOs can learn and develop various aspects of themselves; however, they also serve as a primary source of negative influence. Similar habitus within social groups reinforce solidarity and camaraderie within them, which may be a reason for teenagers to join peer groups from the same social class. This also provides a sense of comfort and acceptance, while joining groups from different social classes can lead to feelings of inferiority and inequality. Thus, peer groups can have both positive and negative implications depending on the social conditions within a peer group.
PENGARUH CYBERSECURITY TERHADAP KESEJAHTERAAN MENTAL MAHASISWA DI ERA DIGITAL: STUDI LITERATUR Wiji Aulia Fatihah; Merliana Elisa Putri; Alphany Dhyah Eka Putri; Ikawati Ratnaduhita; Muhamad Dayyan
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 10 No. 2 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v10i2.10212

Abstract

Era digital memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk mengakses informasi dan memperluas jejaring, namun di sisi lain, muncul berbagai ancaman siber yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka. Artikel ini mengkaji dampak psikologis dari peretasan, pencurian identitas, dan cyberbullying terhadap mahasiswa. Berdasarkan tinjauan literatur dan hasil survei yang melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas, ditemukan bahwa ancaman siber tidak hanya mengganggu privasi, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan tingkat stres dan kecemasan. Kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya keamanan siber terbukti mampu mengurangi dampak negatif tersebut, memberikan rasa aman, dan meningkatkan ketahanan mental mahasiswa. Edukasi tentang keamanan siber, penerapan protokol perlindungan data, serta dukungan dari institusi pendidikan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Artikel ini menyoroti perlunya integrasi program literasi digital yang berfokus pada keamanan siber dalam kurikulum perguruan tinggi sebagai langkah preventif dalam menghadapi ancaman di dunia maya.