Ikan toman dikenal dengan sebutan Giant snakehead, memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan terutama kandungan protein tinggi yaitu albumin dan asam amino esensial dan non esensial. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil ekstraksi albumin adalah suhu pada saat ekstraksi dilakukan. Sejauh ini belum ditemukan perbedaan kadar albumin dengan metode ekstrak berbeda. Oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang pengaruh metode berbeda segar dan perebusan terhadap ekstrak albumin ikan toman (Channa micropeltes). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaaan karakteristik ekstrak albumin ikan toman (Channa micropeltes) dengan metode yang berbeda segar dan perebusan. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan uji statistik T. Hasil pada penelitian ini nilai protein ekstrak daging ikan toman dengan metode segar dan perebusan dengan nilai 23,507% dan 18,892%. Uji T kadar protein menunjukkan ekstrak daging ikan toman dengan metode perebusan memiliki kandungan protein lebih rendah dibandingkan dengan metode segar (P˂0,05). Kadar albumin ekstrak daging ikan toman dengan metode segar dan perebusan berturut-turut 7,736% dan 6,821%. Uji T pada kadar albumin menunjukkan ekstrak daging ikan toman dengan metode segar memiliki kadar albumin yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak daging ikan toman dengan metode perebusan (P˂0,05). kadar asam amino ekstrak daging ikan toman dengan metode segar dan perebusan berturut-turut 14,656% dan 13,100%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode berbeda pada ekstrak daging ikan toman memiliki kerakteristik berbeda nyata terhadap kadar albumin, kadar protein, dan asam amino.