Omnichannel merupakan Model operasi sinkron yang menyelaraskan seluruh saluran komunikasi perusahaan memungkinkan perusahaan memberikan "Integrated face" kepada pengguna sekaligus untuk memastikan operasi bisnis yang konsisten. rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi metode Design Thinking dapat secara efektif meningkatkan interaksi pengguna dalam aplikasi Omnichannel, dengan fokus pada memahami kebutuhan pengguna, merancang solusi yang optimal, dan menguji prototipe untuk mencapai pengalaman pengguna yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi pengguna pada aplikasi omnichannel dengan meningkatkan antarmuka sistem dan juga fitur agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Metode Design Thinking digunakan untuk pendekatan kreatif dalam memecahkan masalah dan mengembangkan solusi baru yang berfokus pada kebutuhan pengguna akhir, Metode ini terdiri dari lima tahap, yaitu empati, definisi, ideasi, prototipe, dan pengujian. Hasil pengujian System Usability Scale (SUS) pada aplikasi omnichannel menunjukkan peningkatan signifikan dalam usability setelah implementasi Design Thinking. Sebelum implementasi, skor rata-rata SUS adalah 55.38, tergolong "Poor" (D), dengan banyak responden memberikan skor di bawah 55, menandakan ketidakpuasan pengguna. Setelah implementasi Design Thinking, skor rata-rata naik menjadi 70.42, masuk dalam kategori "Good" (B). Distribusi skor juga membaik, dengan lebih banyak responden memberikan skor tinggi, menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan berhasil meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.