Peningkatan efektivitas pengelolaan industri menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, terutama melalui pemanfaatan sistem digital seperti Online Single Submission (OSS) dan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Namun, kedua sistem ini masih berjalan terpisah, menyebabkan proses administrasi yang rumit, duplikasi data, dan kurangnya kemudahan akses, terutama bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang gagap teknologi (gaptek). Banyak pelaku usaha mengalami kesulitan dalam memahami dan menggunakan sistem digital yang ada, sehingga mereka membutuhkan solusi yang lebih sederhana dan mudah diakses. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan implementasi sistem Single Sign-On (SSO) sebagai solusi integrasi data antara OSS dan SIINas untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kemudahan penggunaan. Dengan metode kualitatif dan pendekatan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam pengembangan sistem SSO. Data diperoleh dari observasi saat sosialisasi SIINas yang diadakan oleh Disperindag Jawa Timur dan wawancara dengan salah satu pelaku usaha yang mengalami kesulitan dalam perizinan dan pelaporan berusaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi SSO dapat mengurangi beban administratif, meningkatkan transparansi, dan efisiensi waktu. Namun, tantangan seperti resistensi terhadap teknologi, keterbatasan infrastruktur, dan kebutuhan pelatihan digital bagi pelaku usaha gaptek perlu diatasi. Strategi yang direkomendasikan meliputi penguatan infrastruktur teknologi, pelatihan sederhana, penyediaan akses offline, dan penguatan sistem keamanan data.