Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Lahan Basah Buatan untuk Mengurangi Degradasi Kualitas Air di Danau Tondano Hendratta, Liany; Harianto, Sugeng; Rantung, Audy H.P; Monica, La’la
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (Desember 2024)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v4i2.117

Abstract

Perubahan iklim global akan berdampak pada perubahan temperatur dan curah hujan di Daerah Aliran Sungai yang dapat mengubah aliran air masuk ke danau dan menyebabkan terbawanya kontaminan dan sedimen yang berujung pada degradasi kualitas air. Selain itu, polutan dari pertanian dan sumber lainnya akan semakin memperparah pencemaran di danau. Danau Tondano sebagai salah satu dari 15 danau prioritas nasional memiliki pemanfaatan yang beragam antara lain untuk pembangkit listrik tenaga air, air baku, pertanian, perikanan jaring tancap dan pariwisata, sudah mengalami eutrofikasi dan ledakan pertumbuhan plankton di permukaan danau yang akan membahayakan kehidupan organisme dalam ekosistem danau. Studi tentang kualitas air pada 9 inlet utama dan di danau dilakukan untuk mendapatkan kondisi aktual kualitas air danau. Hasil studi menunjukan sebagian besar air di danau Tondano sudah tercemar ringan sampai berat. Mengantisipasi kejadian penurunan kualitas air ini studi lanjutan dilakukan yaitu dengan mengaplikasikan sistem lahan basah terapung yang memanfaatkan 3 jenis tanaman air lokal. Hasil studi menunjukkan bahwa kandungan nutrien (N, P, K) pada 3 tanaman air cenderung berada di atas standar menurut SNI 19-17030-2004. Khususnya kandungan Nitrogen standar mutu (N) 0,40% namun pada ketiga makrofita masing-masing sebesar (0,72; 1,34, 0,92) %, jauh di atas standar mutu. Kandungan nutrient juga menunjukkan angka melebihi baku mutu menurut PP RI No. 22 tahun 2021. Penelitian ini menemukan tanaman makrofita air, bertumbuh dan berkembang sangat pesat di dalam lahan basah. Jika pemanenan dilakukan, maka 3 tanaman air ini relatif efisien dalam menghilangkan nutrient (P dan N) sehingga mengurangi tingkat kesuburan danau penyebab eutrofikasi.