ABSTRAKPencemaran air dari aktivitas industri, khususnya industri pertambangan batu bara, salah satunya berupa air asam tambang (AAT). AAT dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis teknik pengolahan AAT dan efektivitas pemantauan kualitas air untuk mengurangi pencemaran dari logam berat dan senyawa asam. Data penelitian meliputi data primer (debit air, pH, dan dosis bahan kimia) dan data sekunder (peta topografi serta data curah hujan). Pengolahan dilakukan dengan active treatment menggunakan tawas dan kapur. Hasil percobaan menunjukkan tawas menurunkan pH air dari 6,2 menjadi 3,80 dalam waktu 3 jam, sementara kapur menaikkan pH hingga netral (7,20) dalam 1,5 jam. Pemantauan di settling pond menunjukkan pH air yang awalnya 5,18–5,49 naik menjadi 7,04–7,87 setelah kapur ditaburkan, dan kualitas air menjadi jernih. Penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan teknik pengolahan dan ketepatan dosis bahan kimia untuk mencapai standar mutu lingkungan.