Kabupaten Pinrang merupakan salah satu kabupaten dengan proporsi penduduk remaja sebesar 17,3%. Besarnya proporsi penduduk remaja sebagai generasi Z berpeluang menimbulkan masalah kesehatan di masa mendatang apabila tidak dilakukan upaya pencegahan sejak awal. Berbagai permasalahan kesehatan yang umumnya ditemukan pada remaja adalah perilaku berisiko seperti perundungan, seks pranikah dan kehamilan remaja, penyalahgunaan narkoba, perilaku merokok, dan berbagai permasalan terkait dengan gizi remaja, seperti obesitas dan anemia. Salah satu isu yang menjadi perhatian di Kecamatan Batulappa, yaitu masih ditemukannya kasus pernikahan dini disebabkan oleh remaja putus sekolah dan rendahnya literasi tentang kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, perlu pemberdayaan kader remaja yang nantinya akan berperan sebagai health volunteer messenger untuk meningkatkan literasi kesehatan remaja. Sasaran pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah remaja berusia 10-19 tahun di Desa Kaseralau wilayah kerja Puskesmas Batulappa. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang perilaku berisiko dan pencegahannya kepada remaja, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan kepada kader remaja dalam melakukan pengukuran status gizi. Hasil kegiatan diperoleh bahwa sebanyak 65,0% peserta berada pada kategori usia remaja awal (10-13 tahun). Hasil pengukuran indeks massa tubuh menunjukkan bahwa sebanyak 75,0% dengan status gizi normal, 17,5% diantara peserta dengan status gizi kurang. Terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi kesehatan (p=0,000). Disarankan kepada pengelola posyandu remaja dan kader remaja terlatih agar rutin melakukan edukasi dan pengukuran status gizi kepada remaja.