Bronkopneumonia adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan atas yang dapat melemahkan daya tahan tubuh pasien. Istilah "bronkopneumonia" merujuk pada peradangan yang terjadi di paru-paru, khususnya pada bronkiolus dan kantung udara kecil. Salah satu masalah yang sering muncul pada pasien dengan bronkopneumonia adalah ketidakmampuan pembersihan jalan napas, yang disebabkan oleh produksi sputum berlebihan yang mengakibatkan penumpukan sekret di bronkus. Terapi inhalasi menjadi salah satu metode efektif untuk memberikan obat, di mana obat dihirup melalui hidung dan masuk ke paru-paru dalam bentuk aerosol. Metode studi kasus ini merupakan studi kasus dengan desain penelitian yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan tahapan pengkajian, diagnosis, investigasi, dan evaluasi. Subjek dalam aplikasi ini adalah pasien dengan bersihan jalan napas tidak efektif akibat adanya retensi sekret. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, evaluasi dan dokumentasi yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai dengan 16 November 2023. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa terapi inhalasi pada pasien bronkopneumonia dapat mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif. Terbukti dengan respon gejala bersihan jalan nafas normal, batuk efektif, tidak ada sputum yang tertahan, diipsnea, orthopnea, dyspnea dan hasil serta indikasi setelah dilakukan tindakan secara berulang, inhalasi selama 3 hari terbukti pada pasien bronkopneumonia Pengobatan obstruksi jalan nafas tidak efektif berjalan efektif, melalui pengkajian dan intervensi sputum dan batuk sudah berkurang.