Bunuh diri yaitu masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi pada kalangan remaja. Remaja didunia ini memiliki populasi terbesar. Masa remaja yaitu masa pergantian masa anak-anak menjadi dewasa atau remaja. Remaja mengalami periode perubahan dalam perkembangan fisik dan mental yang mungkin melibatkan tidak hanya perubahan sosial dan psikologis, tetapi juga perubahan biologis seperti pubertas. Pikiran untuk bunuh diri tidak hanya disebabkan oleh faktor individu seperti tingkat kepercayaan diri, tetapi juga faktor sosial. Pikiran untuk bunuh diri tidak hanya disebabkan oleh faktor individu seperti tingkat kepercayaan diri, tetapi juga faktor sosial. Dukungan sosial bisa menciptakan kenyamanan, perhatian, dan dukungan dari orang lain atau seseorang. Dukungan sosial bisa didapatkan dari keluarga, kekasih, dan pasangan hidup. Dukungan sosial yang buruk dapat mempengaruhi keinginan bunuh diri. Jika dukungan sosial dari orang lain rendah lebih banyak yang memiliki ide bunuh diri yang kuat dibandingkan dengan yang mempunyai dukungan sosial orang lain tinggi. Metode penelitian ini menggunakan metode teknik kuantitatif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan risiko bunuh diri pada remaja. Penelitian ini melibatkan 93 responden untuk di observasi dukungan sosial dengan risiko bunuh diri pada remaja yang diambil dengan cara teknik proposional sampling dan menggunakan instrument penelitian lembar kuesioner. Hasil penelitian ini dengan analisis data yang digunakan yaitu uji Chi-Square. Mengahsilkan nilai significant secara statisti (sig.= 0.001 < 0.05 ). Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa ada bubungan dukungan sosial dengan risiko bunuh diri pada remaja. Bahwa semakin tinggi dukungan sosial semakin rendah risiko bunuh diri pada remaja.